KedaiPena.Com – Politisi muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan, suguhan dua peristiwa yang terjadi Selasa kemarin telah menunjukkan buruknya wajah hukum di Indonesia.
Dua peristiwa tersebut, kata Doli, ialah tunduknya hukum atas intervensi kekuasaan dengan ditundanya pembacaan tuntutan terhadap Ahok pada sidang kasus penistaan agama. Lalu juga teror terhadap aparat penegak hukum, dengan disiramnya penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dengan air keras.
“Novel, yang dikenal sebagai penyidik KPK yang memiliki keberanian, objektif, dan profesional di dalam melakukan tugasnya sebagai penegak hukum menjadi korban dari orang-orang yang tentu tidak suka dengan sepak terjangnya dalam memberantas korupsi,” beber dia kepada KedaiPena.Com, ditulis Kamis (13/4).
Doli pun menuturkan, sulit untuk tidak bisa menyimpulkan bahwa kejadian yang menimpa Novel tersebut erat berkaitan dengan pengungkapan kasus-kasus besar mega skandal korupsi yang sedang ditangani KPK hari-hari terakhir ini.
“Apalagi beberapa kasus juga diduga melibatkan elite atau orang-orang penting di negara ini. Memang cukup aneh kenapa bisa seorang aparat penegak hukum bisa dengan mudahnya orang bisa menyentuh dan menyerangnya,” jelas Doli.
Selain itu, Doli melanjutkan, kejadian yang menimpa Novel adalah bukti rapuhnya sistem keamanan kita negara Indonesia. Sebab, saat ini aparat penegak hukum dapat diserang dengan begitu mudahnya.
“Atau apakah ada konspirasi politik pihak-pihak tertentu sehingga ada keberanian untuk melakukan tindakan keji itu. Namun apapun alasan, latar belakang, motif, serta siapapun itu, semuanya tidak bisa diterima,” geram Doli.
Kendati demikian, mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini berharap, agar kasus yang menimpa Novel dapat diusut tuntas. Dengan segera menemukan pelaku dan aktor intelektual di belakangnya.
“Kami generasi muda Partai Golkar terus mendukung sikap, langkah, dan keberanian Novel Baswedan dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Kita do’akan semoga Novel cepat sembuh, pulih, dan segera bertugas kembali,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh