KedaiPena.Com – Besarnya APBD kota Tangerang Selatan (Tangsel) sebesar Rp 2 trliun sejak tahun 2015 tidak bisa mengantarkan kota pimpinan Airin Rachmi Diany mempunyai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kelas B.
Demikian disampaikan oleh Politikus Perindo Tangsel Dodi Prasetya Azhari saat menanggapi polemik ketidakadaan rumah sakit daerah (RSUD) dengan kelas A/B di Tangsel untuk pemeriksaan kesehatan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Masalah ini sendiri menjadi sorotan dari Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Rahayu Saraswati yang miris karena tidak adanya rumah sakit daerah dengan kelas A/B di Tangsel.
Bahkan Saraswati dengan cepat mengaitkan hal itu sebagai bukti adanya permasalahan serius dalam pembangunan dan pelayanan kesehatan di Kota Tangsel.
Namun demikian kritik tersebut malah direspon secara negatif oleh tim komunikasi Benyamin-Pilar dan Politikus Golkar Tangsel yang merupakan anggota Dewan. Mereka menilai Saraswati melakukan kampanye negatif.
“Jadi apa yang dinyatakan oleh Rahayu Saraswati bukan kampanye negatif seperti yang dituduhkan oleh politikus Golkar dan Tim Pemenangan Benyamin Pilar.Tapi Fakta,” beber Dodi begitu ia disapa, Rabu, (9/9/2020).
Dodi menambahkan, apa yang disampaikan oleh Saraswati begitu ia disapa merupakan kondisi fakta yang ada di Tangsel.
“Ketidakmampuan kinerja Pemkot Tangsel selama 10 tahun atau 2 periode Airin- Benyamin itulah yang dikiritik oleh Saraswati sebagai pengingat dan kritik membangun,” tegas Dodi.
Dengan demikian, Dodi mengaku heran, lantaran kritik atas buruknya kinerja pemkot malah dibela oleh Anggota Dewan.
Padahal, lanjut Dodi, seharusnya Dewan melakukan fungsi-fungsi pengawasan terhadap kinerja Airin- Benyamin Davnie selama dua periode.
“Harusnya pandai menanggapi kritik jangan terlalu cepat panas dan reaksioner,” tandas Dodi berpesan.
Laporan: Sulistyawan