KedaiPena.Com – Hampir dua pekan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kota Tangerang Selatan (Tangsel) berjalan namun hingga kini banyak masyarakat yang belum mendapatkan bantuan sosial.
Padahal, Pemkot Tangsel pimpinan Airin Rachmi Diany sendiri mendapatkan gelontoran bantuan yang melimpah dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Taufik salah seorang Ketua RW 11 di lingkungan Ciater mengatakan bahwa ada sekitar 87 KK di daerahnya yang belum mendapatkan bantuan.
“Belum ada bantuan dari Pemkot (Tangsel) dalam bentuk apapun. Dari Provinsi (Banten) juga enggak, dari Kemensos baru minta data doang. Kalau di wilayah RW saya yang terdampak sesuai data dari RT sekira 87 (KK),” kata Taufik saat dikonfirmasi, Rabu (29/4/2020).
Tak kunjung mendapatkan bantuan, membuat Taufik berserta masyarakat lainnya melakukan swadaya guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Tidak ada bantuan sampai hari ini. Makanya kami bangun solidaritas mandiri dari kepedulian warga. Saya sudah sampaikan ke Lurah Ciater (Pak Endang) waktu banjir untuk minimal diturunkan sembako ala kadarnya untuk yang terdampak banjir. Tapi belum ada tindakan,” tuturnya.
“Yah 87 KK sudah kelaparan. Dampak Covid-19 ini kan banyak orang kami yang dirumahkan, kena PHK tanpa pesangon. Dengan diperlakukan PSBB juga semakin mempersempit gerak masyarakat makanya kami coba himpun dari donasi seadanya dari kami untuk mereka,” tandasnya.
Sementara itu, informasi yang berhasil dihimpun, diketahui bantuan sosial seharusnya sudah didistribusikan sejak tanggal, (21/4/2020). Hal tersebut diungkap oleh Lurah Jurangmangu Timur, Kamaludin.
“Sampai saat ini kami sama sekali belum menerima bantuan sosial, baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota Tangsel. Coba kami minta tolong media untuk follow up bantuan sosial yang seharusnya disalurkan per 21 April 2020,” kata dia.
Laporan: Sulistyawan