KedaiPena.Com – Jumlah penderita HIV/AIDS di Tulungagung, Jawa Timur, meningkat tiap tahun. Padahal, dua lokasi prostitusi sudah ditutup, namun penyebaran virus mematikan itu masih marak.
Menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung, hal tersebut dipicu maraknya aktivitas seks bebas secara komersial yang dilakukan terselubung melalui jasa hiburan malam, prostitusi dalam jaringan (daring) ataupun lainnya, sehingga menyulitkan pengawasan.
“Penyebarannya tidak memandang profesi, karena memang ditularkan lewat hubungan seksual yang tidak aman, gonta-ganti pasangan, transfusi darah, juga pemakaian jarum suntik bekas ODHA (Orang dengan HIV/AIDS),” ujar Kasi Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Tulungagung, Didik Eka, di Tulungagung, Jatim, Jumat (23/6).
Namun, penyebab mayoritas penyebaran HIV/AIDS di Tulungagung didominasi melalui seks bebas. Paling besar pengidapnya merupakan pegawai swasta/nonprofesional dengan jumlah 551 dari total 1.666 kasus yang teridentifikasi.
Adapun Pekerja Seks Komersil (PSK) yang diidentifikasi menjadi ODHA jumlahnya mencapai 218 orang. Padahal, mayoritas PSK kini menyadari pentingnya bersenggama secara aman.
“Masalahnya, menurut pengakuan beberapa dampingan kami, justru (pria) yang dilayani yang menolak menggunakan pengaman kondom, meski sudah ditawarkan,” bebernya.
Sedangkan penyebaran melalui jarum suntik atau narkotika, cuma 5-10 dari 100 kasus.
Adapun pihak yang menjadi ODHA terbanyak kedua adalah ibu rumah tangga dengan jumlah kasus mencapai 362 ODHA.