KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melakukan reshuffle terbatas, Rabu (28/4/2021). Jokowi melantik 2 menteri yakni Bahlil Lahadalia dilantik sebagai Menteri Investasi. Nadiem Makarim sebagai Mendikbud Ristek.
Sementara Laksana Tri Handoko sebagai Kepala BRIN yang sebelumnya dijabat oleh Bambang Brodjonegoro. Pelantikan ini sendiri dilakukan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara.
Pelantikan ini turut dihadiri oleh Wapres Ma”ruf Amin hingga para menteri lain seperti Mensesneg Pratikno dan Seskab Pramono Anung.
Berdasarkan pantauan dari siaran YouTube Sekretariat Presiden, pelantikan dimulai sejak pukul 15.15 WIB. Acara pelantikan diawali dengan menyanyikan Indonesia Raya. Kemudian, petugas protokoler Istana membacakan Keppres sebagai dasar pelantikan.
Setelah itu, Nadiem, Bahlil, dan Laksana membacakan sumpah jabatan di hadapan Jokowi dengan didampingi rohaniawan.
Usai membacakan sumpah jabatan, para menteri dan kepala badan tersebut menandatangani berita acara pelantikan. Setelah itu, Jokowi memberi ucapan selama kepada para pejabat negara yang dilantik, diikuti tamu undangan lainnya.
Seperti diketahui, pelantikan ini merupakan imbas dari perubahan nomenklatur yaitu peleburan Kemristek ke Kemdikbud, pembentukan Kementerian Investasi. Selain itu, BRIN dijadikan lembaga tersendiri.
Seusai pelantikan, Nadiem menyebutkan, jika riset dan teknologi merupakan hal yang sangat dekat dengan dirinya, bahkan sebelum ia masuk ke pemerintahan.
“Riset dan teknologi adalah suatu hal yang sangat dekat di hati saya, merupakan hal yang sudah saya tekuni sebelum saya melakukan tugas ini di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Nadiem.
Sementara Menteri Investasi/ Kepala BKPM sesuai pelantikan mengatakan, jika investasi merupakan pintu masuk untuk pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia, khususnya di luar Pulau Jawa, mulai dari Aceh hingga Papua.
“Bapak Presiden perintahkan pada kami, jangan hanya urus pengusaha yang besar-besar, urus juga UMKM. Harus kita kawinkan antara pengusaha besar dan UMKM, pengusaha daerah dan pengusaha nasional,” kata Bahlil.