KedaiPena.Com – Elektabilitas gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terus merosot. Setidaknya versi survei LSI.
CEO LSI, Denny JA mengatakan, ‎tentu Ahok tetap mampu bangkit untuk kembali memperoleh dukungan pemilih Muslim yang cukup untuk kemenangannya. Waktu masih tersedia empat bulan. Â
“Namun bisa juga terjadi sebaliknya. Mobilisasi sentimen anti Ahok di kalangan pemilih Muslim meluas,” kata Denny JA dalam keterangannya kepada KedaiPena.Com, Jumat (7/10).Â
Telebih lagi terjadi dua peristiwa belakangan ini. ‎Pertama, terbitnya himbauan resmi ketua umum MUI, KH Ma’ruf Amin, agar pemilih Muslim memilih pemimpin Muslim. Ketua MUI juga adalah pemimpin tertinggi ormas NU (Rois Aam), ormas terbesar di Indonesia. Ini ormas yang sebenarnya dikenal sangat moderat untuk ukuran Islam politik.
“Kedua, blunder Ahok mengutip surat Al Maidah di kepulauan seribu. Terlepas salah atau tidaknya cara Ahok mengutip, gerakan sentimen anti Ahok agaknya memperoleh momentum terbesarnya,” sambungnya.‎
‎
Politik identitas (agama, etnis, gender) yang dimobilisasi juga terjadi dalam pilpres Amerika Serikat saat ini. Pendukung Hillary memobilisasi etnik Hispanik, Latino, Muslim, wanita untuk kalahkan Donald Trump.
Di Jakarta, hal serupa berlaku. Politik identitas dimobilisasi karena fungsional untuk mengalahkan Ahok.Â
“Kita prihatin atas situasi ini. Namun suka atau tidak, mobilisasi politik identitas hal yang lazim, dan dibolehkan oleh aturan demokrasi modern. Batasannya sejauh ia tidak masuk wilayah kriminal,” tandas dia.
(Prw)‎