KedaiPena.Com- Dua petinggi Partai Gerindra yang dikenal dekat dengan presiden terpilih, Prabowo Subianto, yakni Fuad Bawazier dan Simon Aloysius Mantiri mendapat kursi komisaris utama. Fuad sendiri mendapatkan kursi sebagai Komisaris MIND ID sedangkan Simon menjadi komisaris Pertamina.
Sejumlah pihak menilai ditunjuknya Simon dan Fuad sebagai komisaris perusahaan plat merah itu disinyalir sebagai langkah bagi-bagi jabatan di sisa masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan berakhir pada Oktober mendatang.
Menanggapi itu, Ketua Pelaksana Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menepis anggapan bagi-bagi jabatan di tengah penunjukan dua kader Gerindra sebagai komisaris BUMN. Dasco mengingatkan, posisi Komisaris di BUMN tak hanya satu.
“Ya tentunya kita melihat bahwa komisaris di satu BUMN itu bukan cuma satu, komisaris di BUMN itu ada beberapa, direksinya juga ada beberapa, jadi kalau dibilang bagi-bagi jabatan, ya tentunya itu kan yang ada dibagi-bagi, kan gitu?,” kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa,(11/6/2024).
Dasco menerangkan, semua sosok yang ditunjuk menjadi komisaris di BUMN mempunyai tujuan untuk membesarkan perusahaan plat merah. Dasco menegaskan, untuk membesarkan BUMN diperlukan penyesuaian terkait kapasitas dan keilmuan yang dimiliki setiap calon komisaris.
“Ini kan dimasukkan satu untuk kemudian ikut bersama-sama bagaimana membesarkan BUMN yang ada, dengan kapasitas dan keilmuan yang dimiliki oleh calon yang dimasukkan,” papar Dasco.
Dasco yakin setiap sosok yang ditunjuk sebagai komisaris memiliki latar belakang dan keilmuan yang sesuai dan tepat. Dasco menyarankan, untuk melihat latar belakang dan keilmuan setiap komisaris.
“Dan kalau dicek latar belakangnya, cek aja itu nantikan bisa dilihat keilmuannya,” tandas Dasco.
Laporan: Hafid