KedaiPena.Com – Dua cucu pahlawan nasional menjadi dosen tamu di kampus Universitas Indonesia.
Keduanya adalah artis Maia Estianti cucu dari HOS Tjokroaminoto dan birokrat di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Shahandra Hanitiyo cucu dari Djuanda.
HOS Tjokroaminoto merupakan salah satu pemimpin organisasi pertama di Indonesia, yaitu Sarekat Islam (SI).
Sementara Djuanda adalah Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir. Ia menjabat dari 9 April 1957 hingga 9 Juli 1959. Setelah itu ia menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I.
Sumbangannya yang terbesar adalah Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI atau dikenal dengan sebutan sebagai negara kepulauan dalam konvensi hukum laut United Nations Convention on Law of the Sea (UNCLOS).
Maia merasa bahagia bisa ‘sharing’ pengalaman dengan para junior akademisi FISIP Komunikasi UI angkatan 2016.
“Walaupun julukannya sebagai dosen tamu, tapi saya Iebih senang untuk berbicara sharing sebagai alumnus Komunikasi UI, supaya adik-adik kita ini punya tambahan pengetahuan akan dunia praktisi dan bukan hanya sekedar teori,” kata dia, ditulis Sabtu (1/12/2018).
Maia sendiri berbagi pengalaman sebagai musisi, pengusaha sekaligus menangani divisi humas perusahaannya, EMK. Ia juga bercerita soal pola promosi di medsos dan lain-lain yang di-‘handle’ sendiri.
Promosi via medsos, memotong biaya untuk iklan. Apalagi, Maia, punya banyak pengikut. khusus di Instagram, Maia punya 10 jt followers.
Sementara, Caca, sapaan Shahandra Hanitiyo mengatakan, generasi milenials sekarang, khususnya dari jurusan humas harus mempersiapkan diri terkait dengan perkembangan teknologi ‘digital’.
“Pertama-tama dengan memetakan ‘stakeholders’ dari perusahaan atau lembaga dan kementerian masing-masing. Setelah itu mempersiapkan rencana program dan solusi bagi masalah atau tantangan kehumasan yang ada,” kata Caca.
Ia juga menilai, salah satu platform ke depan yang digunakan melalui jalur digital atau media sosial. Dan sarjana humas harus peduli dengan hal tersebut
Laporan: Ranny Supusepa