KedaiPena.Com – Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Drajad Wibowo, mengaku setuju dengan pendapat analisis dari peneliti Pergerakan Kedaulatan Rakyat, Gede Sandra soal kondisi ekonomi RI pasca Pilpres 2019.
Menurut Drajad apa yang disampaikan oleh Gede Sandra soal kondisi perekonomian RI pasca pilpres 2019 sangat lengkap dan obyektif.
Baca Juga: Begini Analisa Soal Ekonomi Indonesia Pasca Pilpres 2019
Meski demikian, dalam tulisan tersebut Drajad menyoroti sejumlah hal seperti ‘tax ratio’ 2018 yang diklaim pemerintah melonjak ke 11,6%.
“Itu saya masih meragukan kebenarannya. Saya harus cek lagi, apakah pos penerimaan perpajakan yang dimasukkan sama dengan sebelumnya atau ditambah-tambahi. Saya merasa aneh saja,” ungkap Drajad dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com, ditulis Jumat (1/2/2019).
Keanehan yang dimaksud Drajad ialah soal rasio pajak (arti sempit) yang terus turun dan merosot 0,45% dari PDB namun rasio pajak (arti luas) malah melonjak 0,9% dari PDB.
“Apakah hitungannya ‘apple-to-apple’?,” tanya Drajad.
Untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2019 sendiri, Drajad memprediksi masih akan stagnan seperti empat tahun terakhir. Drajad merujuk prediksi dari lembaga-lembaga ekonomi dunia.
“Lembaga-lembaga ekonomi dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat,” ujar Drajad.
Selain itu, Drajad juga tidak melihat adanya kebijakan-kebijakan yang dapat memicu pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
“Belum terlihat ada pemicu pertumbuhan yang bisa melepaskan Indonesia dari “jebakan” 5%. Jadi rasa-rasanya Indonesia masih stagnan seperti 4 tahun terakhir,” papar Drajad.
Laporan: Muhammad Hafidh