KedaiPena.Com – Pemerintah Indonesia diminta untuk mengambil posisi dan langkah tepat dalam urusan geopolitik, pasca menangnya capres asal Partai Demokrat Joe Biden mengalahkan petahana Donald Trump di pilpres Amerika Serikat (AS) 2020.
Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom Indef Drajad Wibowo saat menanggapi dan menganalisa langkah gepolitik capres Joe Biden pasca dilantik pada 20 Januari 2021 mendatang.
“Yang berpengaruh langsung bagi RI mungkin di bidang bio starategi dan militer. Terutama terkait dengan Cina, Joe Biden mungkin tidak akan frontal seperti Trump dalam berhadapan dengan Cina. Tapi tetap persaingan global antara Cina dan Amerika itu akan sangat keras,” kata Drajad begitu ia disapa dalam perbincangan, Senin, (9/11/2020).
Drajad menjelaskan, di Asia sendiri ada dua titik panas yakni Taiwan dan laut Cina Selatan. Sehingga, menurut dia, AS di bawah kepemimpinan Joe Biden akan melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh Menteri Luar Negeri Donald Trump, Mike Pompeo.
“Untuk berusaha mengajak Indonesia menjadi bagian dari negara bisa membatasi berbagai ambisi Cina. Apakah itu ambisi geopolitik, ambisi teritorial maupun ambisi yang lainya,” papar Drajad.
Dalam posisi tersebut, Ketua Dewan Pakar PAN menilai, Indonesia akan kembali ditarik-tarik oleh dua kubu besar yakni Cina dan AS.
“Terlebih lagi Indonesia mempunyai kedekatan dengan Cina. Jadi krusial dari sisi geopolitik dan militer. Saya mewanti- wanti soal Geopolitik maupun militer,” ujar Drajad.
Drajad menganalisa, jika Indonesia salah mengambil langkah di dalam memilih posisi geopolitik maka, akan memberikan dampak besar bagi ibu pertiwi.
“Bukan hanya ke geopolitik dan militer, tapi ke ekonomi juga bisa berdampak ke berbagai hal lain. Termasuk, kesehatan karena vaksin menjadi bagian pertarungan geopolitik global,” tegas Drajad.
Laporan: Muhammad Hafidh