KedaiPena.Com – Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo membenarkan soal keberadaan surat pernyataan sikap dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
PAN Klaten yang menolak partainya bergabung ke koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Klaten yang menunjukkan sikap secara resmi. Sikap ini menjadi semakin berarti karena Klaten dan Jawa Tengah pada umumnya dikenal sebagai basis paslon 01,” ujar Drajad begitu ia disapa saat dihubungi oleh KedaiPena.Com, Senin,(10/6/2019).
Tidak hanya Klaten, Drajad mengaku bahwa penolakan agar partai tidak bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma’ruf juga datang dari DPD-DPD PAN di sejumlah daerah di Indonesia.
“Banyak daerah lain yang mempunyai pandangan sama, terutama daerah di mana konstituen PAN juga merupakan pendukung perjuangan Pak Amien Rais dan para ulama,” tutur Drajad.
Drajad memaklumi adanya penolakan dari kader di daerah disebabkan lantaran pernyataan dan manuver politik yang dilakukan oleh individu dari DPP PAN yang memberikan kesan seolah-olah akan pindah koalisi.
“Padahal secara resmi sebagai organisasi, PAN tetap di koalisi Prabowo-Sandi sesuai keputusan Rakernas 2018. Keputusan tersebut masih berlaku. Sejauh ini belum ada rakernas lagi yang memutuskan lain,” pungkas Drajad.
Sebelumnya, beredar sebuah surat pernyataan sikap dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN), Kabupaten Klaten yang menolak jika partainya bergabung dengan Koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin.
Surat bertanggal 24 Mei 2019 yang ditujukan kepada Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PAN ini, ditandatangani langsung oleh Ketua DPD PAN Klaten H. Darmadi dan Sekertaris DPD PAN Klaten H. Muh Nurcholis Madjid.
Surat pernyataan sikap ini beredar setelah berhembusnya kabar bahwa partai pimpinan Zulkifli Hasan ini akan menyebrang ke Koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin bersama partai Demokrat.
Laporan:Muhammad Hafid