KedaiPena.Com – Tokoh Nasional Rizal Ramli menyebut telah terjadi paradoks di Indonesia, saat ini.
Masalah dalam negeri dan luar negeri semakin kompleks, tetapi integritas, kualitas dan kompetensi kepemimpinan di berbagai lapisan semakin merosot.
“Sulit untuk mengharapkan keadilan dan kemajuan,” tegas Rizal Ramli kepada KedaiPena.Com, Selasa (8/10/2019).
Tetapi, sambung eks aktivis mahasiswa yang mendekam di penjara Sukamiskin ini, tuntutan rakyat terhadap keadilan dan kemajuan justru akan semakin besar.
“Banyak dari kita memperjuangkan demokrasi dengan segala resiko dan pengorbanan,” tegas dia.
Dengan harapan, sambungnya, akan membawa keadilan dan kemakmuran.
“Tetapi ternyata, demokrasi telah dibajak oleh oligarki dan politik uang,” kecewa Rizal.
“Hal ini semakin tidak adil, semakin nepotis dan semakin koruptif. Waktunya kita mengingat kembali tujuan kemerdekaan kita,” tandas DR. Rizal Ramli.
Dalam pembukaan UUD 1945, tepatnya pada alenia empat disebutkan tujuan Negara Republik Indonesia.
Yakni, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum.
Selanjutnya mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Dapat disimpulkan tujuan Negara Republik Indonesia adalah tujuan perlindungan, kesejahteraan, pencerdasan dan perdamaian.
Laporan: Muhammad Hafidh