KedaiPena.Com – Ketua lembaga Masyarakat Bina Cinta Lingkungan (M-BCL) mengatakan, dari 12 Kabupaten dan Kota belum ada yang bisa menjalankan program Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Hal ini kemudian menjadi aneh lantaran
Ketua Komisi IV DPRD Tangsel Adil Zuhri membuat pernyataan dan mendukung soal kesiapan kota pimpinan Airin membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) di Cipeucang sebelum adanya data valid.
“Karena besaran tipping fee hasil hitungan konsultan, feasibility study (FS) nya berbeda-beda, berdasarkan volume sampah dan demografi setiap lokasi masih terlalu memberatkan APBD masing-masing daerah. Jadi sebaiknya Ketua komisi IV DPRD Tangsel jangan bikin statement atau pernyataan apa-apa dulu. Sebelum pegang data dan informasi lain yang valid,” jelasnya, Minggu, (24/1/2021).
Syamsu menjelaskan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pusat dan Pemkot Tangsel sudah melaksanakan Sounding market untuk beauty contest PLTSa Tangsel yang mengundang tidak kurang dari 300 perusahaan investasi, sudah 2,5 tahun yang lalu.
“Meski demikian tapi sampai sekarang pengumuman dan tahapan lelang belum bisa dilaksanakan. Karna tipping fee masih menjadi beban berat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Aldi Zuhri mendukung langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA Cipeucang.
Hal tersebut Aldi Zuhri perlu dilakukan sekalipun pembangunan PLTSa mengalami banyak penolakan dari warga setempat.
Laporan: Sulistyawan