KedaiPena.Com – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang, TB Ridwan Achmad berharap, setelah terbentuknya Badan Pendapatan Daerah (OPD Bapenda) akan dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan asli daerah (PAD).
“Dalam RPJMD kita tren bertumbuh PAD, sebelum adanya Bapenda kurang lebih diangkat 10% dari tahun ke tahun, Ini menajdi PR untuk bapenda yang baru, mangkanya kita di Komisi III menginginkan tren pertumbuhan PAD kita itu di 15% setelah adanya Bapenda,” ucap Ridwan begitu dirinya disapa, Rabu (17/3/2021).
Menurutnya, jika tidak dapat meningkatkan pertumbuhan PAD kota Serang, untuk apa Bapenda terbentuk.
Hal itu, kata dia, karena Bapenda merupakan OPD khusus untuk meningkatkan PAD daerah tersebut.
“Kota Serang sudah resmi memiliki Bapenda OPD tersendiri yang urusan dari hulu samapai hilir khusus mulai dari intensifikasi PAD dan ekstensifikasi PAD mulai dari tata pemungutan PAD sampai peningkatan PAD itu sudah fokus di Bapenda,” tambahnya.
Selain itu, Ridwan menuturkan , dalam pembangunan disemua sektor, kota Serang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi dari dana transfer pemerintah pusat, seperti DAU, DAK dan dana insentif.
“PAD kita itu hanya menyumbangkan 17% dari total biaya pembangunan, jadi rasio kemandirian kita ini kecil mangkanya jika terjadi huru hara APBN atau pusat tidak transfer ke kita satu tahun ya mandet kita,” katanya.
“Jangankan PAD kita untuk pembangunan, untuk membiayai belanja pegawai saja tidak mampu tidak cukup. Biaya belanja pegawai kita itu itu hampir 1/2 APBD ya hampir 500 miliar sedangkan PAD kita hanya 180 miliar,” sambungnya.
Dirinya menyampaikan, dari total 180-200 miliar PAD kota Serang, 150 miliar disumbang dari pajak daerah, dan sisinya itu dari retribusi daerah.
Sehingga, lanjut dia, Pemkot Serang harus mengoptimalkan intensifikasi pendapatan dari sektor pajak, maka mendorong Bapenda untuk menggunakan tapping box diseluruh wajib pajak.
“Nah tapping box ini sebuah software control yang di pasang dikasir transaksi seperi di kasir hotel, restoran sehingga kita mengetahui misal di hotel A pada hari ini terdapat berapa pengunjung sehingga mengetahui berapa omset nya dan berapa pajaknya,” jelasnya.
Tidak hanya itu, dirinya berharap, Pemkot Serang dapat mengoptimalkan potensi PAD yang menjadi peluang pendapatan, seperti mendorong pembentukan BUMD sehat yang mengoptimalkan aset yang dimiliki.
“Contoh kita punya aset sawah luruh 400 hektare kan selama ini aset itu kan disewakan kepada masyarakat, kita punya rumah potong hewan, kita punya pasar hewan kalau semisalnya pasar hewan dan rumah potong hewan dikelola oleh satu bendera yang namanya BUMD agromadani misalnya itu saya kira bisa menguntungkan dan dapat menyumbangkan untuk PAD,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi