KedaiPena.Com – Anggota Komisi II DPRD Kota Serang, Nur Agis Aulia mengatakan, jika selama pandemi covid-19 jumlah pelaku UMKM di kota Serang mengalami peningkatan.
Demikian disampaikan Agis sapaanya saat menanggapi hasil survei Asian Development Bank (ADB) di tahun 2020, yang melaporkan 48,6% dari 60 juta UMKM di Indonesia terpaksa menutup usahanya karena dampak pandemi Covid-19.
“Kalau di kota Serang secara data malah meningkat UMKM nya, selanjutnya menjadi pertanyaan itu UMKM beneran atau tidak. Jangan sampai meningkatnya data UMKM karena ingin mendapatkan bantuan,” ucap Agis, Jumat, (16/4/2021).
Menurutnya, untuk dapat membantu pelaku UMKM bertahan di tengah pandemi ini, pemerintah dapat memberikan akses pasar serta dirinya telah mengusulkan kepada Pemkot Serang untuk membentuk Klinik UMKM.
“Saya sudah mengusulkan klinik UMKM, dimana ketika ada UMKM yang mengalami masalah itu dapat datang ke klinik UMKM dan itu dibawah binaan Disperindagkop sehingga masalah modal, perizinan serta yang paling penting itu dapat dijadikan data center,” katanya.
“Harapannya kita memiliki data center yang tervalidasi yang terkelola dengan baik,” sambungnya.
Selain membentuk klinik UMKM dan data center, kata Agis, pemerintah harus dapat membantu pelaku UMKM dengan memberikan pendamping yang dilakukan oleh profesional dan memiliki pengalaman.
“Jadi data center ini harus dibangun, kedua pendampingan jadi kita harus menciptakan pendamping yang memiliki pengalaman dalam pendampingan UMKM, ketiga yaitu klinik UMKM agar mereka tahu tempat mereka mengadu, selanjutnya baru pasar dan permodalan,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, dirinya menuturkan di tengan pandemi ini para pelaku UMKM juga diminta untuk lebih kreatif dan inovatif.
“Sekarang polanya itu jangan produksi dulu baru cari pasar, tetapi cari dulu pasarnya pastikan siapa pembelinya baru memproduksi. Jadi harus dibalik pemahamannya sehingga UMKM saat ini harus ‘product marketing feet‘,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi