KedaiPena.Com – Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Banten pada Agustus 2021 turun 1,66 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Namun TPT Provinsi Banten saat ini masih cukup tinggi yakni 8,98 persen dan menduduki peringkat ketiga se-Indonesia.
Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten Muhamad Nizar mengatakan, secara statistik TPT Provinsi Banten memang mengalami perbaikan dari sebelumnya menjadi urutan pertama, kini turun ke urutan ketiga.
“TPT ini memang selisihnya kecil, tapi kadang dilupakan,” ucap Nizar begitu dirinya disapa, Kamis, (11/11/2021).
Ia menyampaikan, penyumbang terbesar masih sama seperti tahun sebelumnya, yaitu lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sedangkan penyumbang dari menurunkan TPT yakni dari sektor UMKM.
“Artinya belum terjawab permasalahan sebelumnya, bagaimana menekan vokasi agar pengangguran ini dapat ditekan atau menurun,” tambahnya.
Ia pun berharap, kepada seluruh perusahaan yang terdapat di Provinsi Banten agar memprioritaskan tenaga kerjanya dari putra daerah.
“Kami sudah sampaikan itu ke perusahaan, tapi lagi-lagi skilnya pun harus mumpuni,” katanya.
Menurutnya, untuk dapat pengentasan pengangguran, tidak dapat dilakukan oleh satu OPD saja atau hanya Disnakertrans saja. Akan tetapi permasalahan tersebut menjadi tanggungjawab seluruh pemangku kebijakan di Provinsi Banten.
Nizar menegaskan, seharusnya antara satu OPD dan OPD lainnya dapat bersinergi, seperti kerjasama antara Disnakertrans dengan Dindikbud Provinsi Banten terkait peningkatan kapasitas maupun skil.
“Ada keinginan link and match Disnakertrans dan Dindikbud, tapi tidak ada yang memotori jadi tidak terjadi, harusnya ini kepala daerah yang menggagas. Saya kira kalau ada MoU pasti ini dapat berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengawas Disnakertrans Provinsi Banten, Ruli menuturkan penurunan peringkat TPT membuktikan bahwa pengentasan pengangguran tidak dapat dilakukan oleh Disnakertrans semata.
Menurutnya, jika hal tersebut dapat dilakukan dengan bersama-sama dengan bersinergi, maka pengangguran di Provinsi Banten akan dapat terus menerus ditekan.
“Awal Pandemi 2020 lalu sangat berdampak pada ketenakerjaan, tapi sekarang lihat kelanjutannya ketangguhan dalam merespon Pandemi Covid-19, angka TPT biasanya peringkat satu kita peringkat tiga,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, peningkatan tersebut dibuktikan dengan bertambahnya perusahaan di Provinsi Banten, yang awalnya hanya sekitar 22 Ribu perusahaan dan saat ini telah menjadi 23.270.
“Bukan hanya setelah kami monitor produksi padat karya seperti pembuatan sepatu, mainan itu mengalami peningkatan,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi