KedaiPena.Com – Kalangan Anggota DPR RI menyesalkan minimnya serapan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) baru 52 persen alias belum maksimal hingga mencapai 100 persen.
“Sampai November ini serapannya masih 52 persen. Dari Pagu anggaran yang ditetapkan sebesar Rp695,2 triliun itu baru terserap Rp361,5 triliun. Padahal ini udah mau akhir tahun,” kata Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati, ditulis, Minggu, (8/11/2020).
Untuk menghadapi resesi ekonomi, kata Anis sapaanya, serapan dana PEN harus dimaksimalkan. Namun, kata dia, saat ini ada sekitar Rp300 triliun lebih mengendap tidak sampai ke masyarakat.
“Itu catatan dari Komisi XI,” imbuhnya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyesalkan upaya pemerintah yang belum dirasakan oleh masyarakat agar mampu meningkatkan daya belinya.
“Ini yang membuat PEN belum terasa signifikan di masyarakat,” ujarnya.
Menurut Anis, pemerintah harus segera membantu masyarakat dalam menghadapi resesi. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat tidak kehilangan daya beli.
“Jadi yang paling realistis menurut saya itu bagaimana pemerintah bisa membantu masyarakat untuk bersiap menghadapi resesi selama pandemi,” kata Anis.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,49 persen pada kuartal III 2020 kemarin.
Sejurus dengan itu, ekonomi Indonesia minus dalam dua kuartal terakhir lantaran pada kuartal II 2020 kemarin ekonomi Indonesia minus 5,32 persen maka Indonesia resmi mengalami resesi.
Laporan: Sulistyawan