KedaiPena.Com – Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menjelaskan peran penting keluarga dalam melahirkan SDM (sumber daya manusia) unggul berjiwa nasionalis yang tidak membebek pada budaya global.
“Terlebih di masa pandemi, keluarga menjadi pusat aktivitas anggotanya untuk belajar, bekerja, bermain, beribadah dan sebagainya,” kata dia dalam keterangan, Senin, (28/9/2020).
Menurut Netty, keluarga adalah tempat belajar pertama dan utama bagi anak-anak, sehingga ayah dan Ibu serta orang dewasa lainnya di dalam rumah harus menjadi role model dalam penanaman nilai-nilai Pancasila, termasuk jiwa nasionalisme.
“Anak-anak belajar dengan meniru, menyerap dan beradaptasi dengan lingkungan. Nilai-nilai nasionalisme seperti cinta tanah air, rela berkorban dan menjunjung tinggi budaya dan martabat bangsa dapat dimulai dari keluarga,” tegas Netty.
Netty menegaskan, ajari anak untuk menggunakan produk dalam negeri, berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, bangga dan percaya diri sebagai orang Indonesia dan memprioritaskan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.
Dalam kesempatan tersebut, Netty meminta para mahasiswa agar menjadi pelopor kebaikan berjiwa nasionalis yang tidak hanya membebek pada budaya global yang sedang tren.
“Internalisasi nilai ketuhanan, kemanusiaan, nasionalisme, kerakyatan dan keadilan sosial akan membentengi generasi muda dari sikap membebek dan tidak asal ikut tren global yang belum tentu sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia,” paparnya.
Oleh karena itu, kata Netty, keteladanan dan pola asuh orang tua dalam keluarga memberikan pengaruh signifikan dalam pembentukan pola pikir, pola sikap dan perilaku seseorang.
“Bahkan dalam hal yang tampaknya sederhana, pola asuh berdampak pada perilaku. Misalnya, bagaimana orang tua memilih makanan di rumah, bagaimana orangtua memilih tayangan TV, bagaimana orang tua memilih barang yang dibeli, dan lain-lain, akan mempengaruhi pilihan dan selera anak di masa datang,” katanya.
Selain peran keluarga, Netty juga menekankan pentingnya membangun kualitas individu yang memiliki imunitas tinggi, critical thinking, serta konsep diri positif guna menghindari ancaman yang dapat merusak nilai kebangsaan dan bernegara.
“Generasi muda Indonesia harus dididik agar kreatif, asertif, berjiwa inisiatif, empati, responsif dan tentu saja memiliki kepercayaan diri serta berjiwa nasionalis berwawasan global,” pungkas Netty.
Laporan: Muhammad Hafidh