KedaiPena.Com – Tender PLTGU Jawa 1 yang digelar oleh PT PLN (Persero) dinilai oleh sejumlah kalangan telah berjalan cukup baik. Bahkan, tender tersebut konon akan menjadi rujukan PLN ketika akan menggelar tender serupa.
Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan mengatakan, jika PLN terus menggelar tender dengan sistem transparan dan memilih pemenang sesuai pilihan terbaik, maka hal itu bisa menjadi standar baku saat PLN akan melakukan tender pembangkit lainnya.
“Perlu dipahami, bila PLN bisa memilih pemenang tender, baik itu perusahaan single ataupun konsorsium yang memberikan penawaran terbaik, tentu hal ini bisa menjadi penghematan yang luar biasa bagi PLN dan negara,” kata dia di Jakarta, akhir pekan lalu.
‎
Gus Irawan menjelaskan, pemilihan pemenang tender selain persoalan harga yang rendah, persoalan kualitas spesifikasi juga mutlak harus dilakukan perusahaan setrum pelat merah tersebut.
Di satu sisi, terkait tender PLTGU Jawa 1, lanjut Gus Irawan, berdasarkan informasi yang diperolah, konsorsium PT Pertamina (Persero) dikabarkan memberikan harga termurah.
“PLN kabarnya telah melakukan evaluasi harga terhadap tender pembangkit berkapasitas 2 x 800 megawatt (MW) tersebut. Evaluasi konon dilakukan akhir September lalu,” ujar dia.
Pertamina menggandeng Marubeni dan Sojits ketika mengikuti tender tersebut. Tawaran yang diajukan konsorsium Pertamina tersebut berada di urutan pertama, sedangkan urutan kedua ditempati konsorsium PT Adaro Energi Tbk-Sembcorp Utilities PTY Ltd.
‎
“Perbedaan harga katanya mencapai USD 2,3 miliar hingga USD 2,4 miliar sepanjang masa kontrak. Harga yang ditawarkan Pertamina bisa menjadi acuan PLN terkait proyek berikutnya,” jelas dia.
Menurut Gus Irawan, bila tercipta harga dengan kepastian tetap menjaga kualitas dan standar yang telah ditetapkan, hal itu bisa menjadi rujukan untuk tender berikutnya.
Sementara Anggota Komisi VII DPR Hari Purnomo menambahkan, dirinya  memberi apresiasi kepada PLN terkait evaluasi tender PLTGU Jawa-1 tersebut.
“Apa yang dilakukan PLN merupakan penghematan keuangan negara yang luar biasa, sepanjang spesifikasi teknisnya sesuai dengan persyaratan yang diminta,†kata dia.
Konsorsium Pertamina, lanjut Hari, pasti telah memerhitungkan secara matang dan detail penawaran tender tersebut. Dia yakin bahwa Pertamina akan bisa menuntaskan proyek tersebut dengan baik.
“Jika PLN menunjuk konsorsium Pertamina sebagai pemenang, dengan penawaran harga terbaik dan spesifikasi memenuhi persyaratan yang diminta, berarti bisa menjadi benchmark bagi proyek PLN selanjutnya,” jelasnya.
‎
Sekedar informasi, tender PLTGU Jawa 1 diikuti oleh empat konsorsium. Mereka adalah, konsorsium Mitsubishi Corp-JERA-PT Rukun Raharja Tbk-PT Pembangkitan Jawa Bali, dan konsorsium PT Adaro Energi Tbk-Sembcorp Utilities PTY Ltd.
Kemudian, konsorsium PT Medco Power Generation Indonesia-PT Medco Power Indonesia-Kepco-dan Nebras Power, serta konsorsium Pertamina-Marubeni-Sojits.
Berdasarkan Request for Proposal dari PLN yang dibuat konsultan Ernst&Young untuk melelang pekerjaan PLTGU Jawa 1, rencana titik serah listrik bisa dilakukan di dua titik, yaitu Muara Tawar dan Cibatu Baru Karawang.
Dua titik serah ini telah mempertimbangkan efisiensi pembangunan PLTGU. PLTGU Jawa-I merupakan salah satu bagian dari proyek listrik 35 ribu MW yang akan terealisasi pada akhir 2020.‎
(Prw)‎