KedaiPena.Com – DPR RI mengadakan pertemuan virtual bersama Kongres Rakyat Nasional Republik Rakyat Tiongkok (KRN RRT), Kamis, kemarin (3/12/2020). Pertemuan ini dilakukan dalam rangka memperkuat upaya diplomasi parlemen, Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB)
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Anetta Komarudin selaku Ketua GKSB Parlemen Indonesia-RRT mendorong penguatan komunikasi dan kerja sama antarparlemen kedua negara terutama terkait peran penanganan krisis global akibat pandemi COVID-19.
“Langkah domestik telah diambil pemerintah dalam upaya penanganan pandemi perlu, diperkuat dengan kerja sama antarnegara melalui diplomasi parlemen,” kata Puteri sapaanya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Sabtu, (5/12/2020).
Berbekal pemahaman ini, lanjut Puteri, maka penting bagi parlemen untuk membantu pemerintah meningkatkan kerja sama antara Indonesia dengan Tongkok di berbagai bidang.
Lebih lanjut, Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini menyampaikan apresiasi terhadap hubungan diplomasi yang dijalin antara Indonesia dan RRT selama ini.
Puteri pun menambahkan, berbagai kerja sama yang telah dilakukan oleh
kedua negara sudah sepatutnya untuk dipertahankan serta dikembangkan lebih lanjut.
“Salah satunya kerja sama di bidang kesehatan yang masih memiliki potensi besar disamping penanganan COVID-19. Pada bidang kesehatan kerja sama antara Indonesia dan RRT tidak boleh hanya berfokus pada pengadaan vaksin, obat-obatan, serta peralatan untuk penanggulangan COVID-19 saja,” tegas Puteri.
“Kini, sudah saatnya kedua negara mulai menjajaki onvestasi di bidang industri farmasi untuk membangun ketahanan industri di masa depan,” tambah Puteri.
Puteri berpesan agar komunikasi antara DPR RI dan KRN RRT tidak berhenti pada pertemuan ini, melainkan dapat menjadi awal bagi terciptanya hubungan diplomasi yang berkelanjutan di masa depan.
“Meski hanya dilakukan lewat daring, dialog kita hari ini menunjukkan peran penting diplomasi parlemen dalam membangun komunikasi people to people yang efektif antara kedua negara. Ke depan, diharapkan kesepahaman dan dukungan dari masyarakat kedua negara juga dapat terus terjalin dan bahkan semakin menguat,” tandas Puteri.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Sama Parlemen Tiongkok-Indonesia di KRN Republik Rakyat Tiongkok, Shi Yaobin menyampaikan, serangkaian kebijakan yang ditempuh RRT dalam penanganan dampak COVID-19.
Kebijakan tersebut, kata dia, diantaranya pelebaran defisit anggaran yang mencapai 3,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto RRT, keringanan
pajak dengan total sebesar RMB 2,5 triliun yang utamanya ditujukan bagi UMKM.
“Selain itu, RRT pun menginstruksikan
pemerintah daerah untuk menerbitkan obligasi khusus senilai RMB 3,75 triliun, dan mengeluarkan utang nasional
khusus sebesar RMB 1 triliun,” papar dia.
Lebih lanjut, Shi Yaobin juga menyambut baik upaya penjajakan kerja sama antara Indonesia dan RRT seperti di bidang infrastruktur, UMKM, dan ekonomi.
Ia pun menyatakan, bahwa Parlemen Tiongkok akan senantiasa berkomitmen untuk mendorong Pemerintah RRT agar terus memperkuat kerja sama RRT dan Indonesia.
“Saya berharap upaya komunikasi dan kerja sama antara KRN RRT dan DPR RI dapat mempererat hubungan bilateral
kedua negara saling menguntungkan,” tutur Shi Yaobin.
Laporan: Muhammad Hafidh