KedaiPena.Com – Anggota Komisi Hukum dan HAM DPR RI Fraksi PKS M Nasir Djamil memuji dan mengapresiasi sejumlah elemen masyarakat Aceh yang menggelar Tabligh Akbar untuk kemerdekaan negara Palestina dari penjajahan Zionis Yahudi Israel la’natullah ‘alaihi.
Acara yang berlangsung Minggu (6/8) di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, dimulai sejak selesai shalat subuh hingga waktu zuhur.
Menurut Nasir Djamil, isu Palestina adalah isu kemanusiaan dan keummatan. Karena itu apa yang dilakukan sejumlah elemen rakyat Aceh itu adalah bukti bahwa rakyat Aceh ingin agar Palestina benar-benar merdeka seutuhnya.
Nasir juga mengutip pernyataan Presiden Turki Erdogan yang menyebutkan tidak perlu menjadi seorang muslim untuk membela Palestina.
Mantan anggota DPRD Aceh itu juga mengakui dan menyayangkan karena saluran-saluran hukum internasional, organisasi internasional, dan ” nurani kemanusiaan” terbukti mandul untuk memerdekan bangsa Palestina.
“Siapapun yang masih memiliki rasa kemanusiaan pasti tidak akan rela dengan teror yang dilakukan Zionis Yahudi Israel kepada bangsa Palestina. Semoga aksi rakyat Aceh itu bisa menumbuhkan solidaritas, moralitas dan menyumbangkan donasi untuk bangsa Palestina guna memperoleh kemerdekaannya,” ujar Nasir Djamil di Jakarta, Selasa (8/8).
Nasir Djamil juga menyebutkan bahwa bagi para pemimpin Israel, terorisme telah menjadi bagian integral kehidupan mereka. Karena itu Zionis Israel berusaha melenyapkan bangsa Palestina.
“Selama masih ada bangsa Palestina yang ingin merebut kembali tanah airnya, selama itu pula kehadiran Zionis Israel di Timur Tengah tidak pernah punya legitimasi,” beber dia.
“Ibarat perampok yang menguasai harta orang lain, perampok itu tidak bisa hidup tenang jika pemilik harta yang sah masih tetap hidup dan menuntut kembali hak miliknya yang telah direnggut dengan teror yang kejam dan keji,” sambung Nasir.
Dia pun mengingatkan, bahwa terorisme Zionis Israel adalah resmi didukung oleh organisasi yang bernama negara dengan perlengkapan yang canggih, sejak dari tank hingga pesawat tempur.
Namun, aku Nasir, kesalahan fatal dalam logika Zionis Israel bahwa teror dianggap dapat menakuti pejuang Palestina agar melupakan tanah airnya.
“Zionis Israel lupa soal hukum-besi teror yang menyebutkan bahwa tidak ada teror yang dapat berjalan tanpa melahirkan teror balasan,” tutup Nasir Djamil.
Laporan: Muhammad Hafidh