KedaiPena.Com – Anggota DPR RI Fraksi PKS dari Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan I, Tamsil Linrung menilai Pemerintah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, masih belum optimal mengembangkan potensi ekonomi dari sector perikanan dan pertanian di daerah tersebut. Sehingga, hal ini berdampak pada kesejahteraan petani dan nelayan yang masih memprihatinkan.
“Kuncinya ada di pemda. Meski banyak peluang yang bisa dimanfaatkan tapi kalo tidak ada yang mengurusnya, percuma. Padahal banyak pos-pos anggaran untuk pemberdayaan petani dan nelayan di APBN,” jelas Anggota Komisi VII DPR RI ini.
Tamsil menyampaikan hal itu di sela-sela kegiatan reses di dapilnya guna menyerap aspirasi masyarakat dalam Masa Sidang I Tahun 2016-2017. Dalam reses ini, Â puluhan masyarakat yang hadir mengungkapkan berbagai keluhan kepada Tamsil. Mulai dari masalah pertanian, kesehatan, pendidikan, hingga soal energi.
Tamsil menjelaskan, selama dirinya menjabat sebagai anggota DPR RI sejak tahun 2004, telah banyak memberikan bantuan untuk daerah pemilihannya, baik yang bersifat sosial, anggaran, maupun politik di parlemen.
Bagi Tamsil, Kabupaten Takalar seharusnya menjadi daerah percontohan sektor pertanian, karena kekayaan sumber daya alam yang dimiliki olehnya. Tamsil menjelaskan dirinya pernah membuat pilot project untuk pemberdayaan petani dan nelayan pada saat periode pertama di DPR 2004-2009.
“Sayangnya, gagasan ini tidak lanjut, karena periode kedua 2009-2014, saya harus pindah ke dapil Sulsel II. Alhamdulillah, pada periode ke tiga ini, saya mendapat amanah untuk kembali memperjuangkan aspirasi masyarakat di Dapil Sulsel I, termasuk Takalar,†jelas Tamsil.
Jika ada kemauan yang jelas dari Pemkab Takalar tersebut, seharusnya angka kemiskinan dan pengangguran tidaklah sangat tinggi, yaitu berjumlah 400.000 KK dari 70.000 KK. Artinya, hampir 50 persen KK di Takalar hidup dalam kondisi miskin.
“Solusinya masyarakat harus diberdayakan lewat peningkatan kualitas SDM dan bantuan modal usaha, sehingga terciptalah lapangan pekerjaan yang banyak. Jika masyarakat produktif bekerja, maka tidak ada pengangguran. Angka kemiskinan juga akan berkurang,” jelas Tamsil.
Selain itu, Tamsil juga menyoroti persoalan pendidikan di Kabupaten Takalar. Menurut Tamsil, untuk mengubah nasib suatu masyrakat, maka pendidikan harus diperhatikan. Tamsil berharap, jangan ada lagi anak yang putus sekolah, serta kualitas guru dan sekolah harus terus ditingkatkan.
“Saya sudah membangun beberapa sekolah percontohan. Karena saya ingin melahirkan generasi unggulan yang bisa bermanfaat buat masyarakat. Hanya lewat pendidikan kita bisa mengubah nasib menjadi lebih baik,” pungkasnya.
Laporan: Reddy Tendean