KedaiPena.Com – Anggota Komisi IX DPR RI Netty Aher menyambut baik kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diterapkan oleh Pemerintah mulai 11-25 Januari di Jawa dan Bali. Netty sapaanya menekankan sinergitas pemerintah pusat dan daerah.
“Saya menekankan kebijakan ini ditaati dan dilaksanakan secara menyeluruh oleh semua kepala daerah, terutama kota yang disebut defenitif. Jangan sampai terjadi lagi ketidaksinkronan antara pusat dengan daerah dalam pelaksanaan,” kata Netty sapaanya kepada awak media, Kamis, (7/1/2021).
Netty meminta, kali ini pemerintah pusat, pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan terkait harus bisa satu kata dan komando.
“Seperti sudah seringkali saya sampaikan, kita akan mampu mengatasi pandemi Covid-19, jika semua elemen bergerak, berkolaborasi optimal, bersinergi dan saling mendukung,” tegas Netty.
Ketua Tim Covid-19 Fraksi PKS DPR RI ini menegaskan, jangan sampai setengah hati untuk menjadikan sistem kesehatan sebagai basis penanganan pandemi.
“Jangan setengah kesehatan, setengah pemulihan ekonomi. Terbukti Covid-19 makin menguat dengan munculnya varian baru yang makin meluas,” papar Netty.
Netty mengakui, tidak ingin Indonesia kembali terlambat mengantisipasi bahaya covid-19. Pasalnya, kata Netty, sudah terlalu besar harga yang dibayarkan rakyat dan negara dalam menghadapi pandemi.
“Kita tidak ingin air mata, peluh dan nyawa rakyat terus dipertaruhkan. Inilah saatnya bekerja bersama untuk rakyat, jangan jadikan pandemi sebagai panggung pencitraan,” tegas Netty.
Netty mengingatkan, kepada pemerintah untuk menyiapkan program bantuan sosial untuk masyarakat dan sektor berdampak kebijakan PSBB dengan basis data yang lebih baik dan akurat.
“Pastikan program bansos berjalan tepat sasaran, tepat guna dan tidak terjadi lagi korupsi bansos yang memalukan,” tutur Netty.
Netty menekankan, agar pemerintah dapat mengeluarkan petunjuk teknis yang jelas atas kebijakan umum PSBB yang diambil oleh pemerintah.
“Jangan sampai ada pihak tak bertanggung jawab yang mengambil celah dan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat,” demikian Netty.
Laporan: Muhammad Hafidh