KedaiPena.Com – PT Pertamina (Persero) diminta segera menyelesaikan investigasinya terkait terjadinya kebakaran, dan menindaklanjuti agar tidak lagi terjadi kebakaran di area kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah.
Pasalnya, kejadian kebakaran tersebut berdekatan dengan kebakaran di kilang Pertamina Balongan, Indramayu yang juga terjadi di tahun yang sama.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Mohamad Hekal seusai mengunjungi Kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah, untuk melakukan evaluasi kebakaran, kemarin.
“Kami meminta bagaimana pertamina bisa memperbaiki kondisi ini. Jangan sampai pertamina yang kita banggakan ini beritanya hanya musibah dan kecelakaan saja. Selain itu agar masyarakat sekitar dilindungi dengan memberikan alternative relokasi atau relokasi fasilitas segera dikaji dan diutuskan,” ujar Hekal begitu ia disapa dalam keterangan tertulis, Rabu, (24/11/2021).
Hekal meragukan jika dikatakan penyebab kebakaran adalah petir. Menurutnya jika memang disebabkan oleh petir, maka akan terjadi banyak kebakaran kilang nantinya, karena saat ini dan ke depan sudah masuk musim hujan.
“Kalau yang disampaikan bahwa kebakaran ini dikaitkan dengan petir adalah benar, maka musim hujan akan terus terjadi sampai beberapa bulan ke depan. Ini rasanya tidak mungkin kilang hanya musim hujan terjadi kebakaran,”katanya.
Komisi VI menurutnya terus menunggu evaluasi dan investigasi kebakaran kilang Cilacap, yang dilakukan Pertamina. Kalau dalam satu tahun, Hekal menambahkan, bisa terjadi tiga kali kebakaran kilang, bukan sekedar kecelakaan.
“Memang tadi disebutkan ada beberapa tangki yang sedang dimodifikasi. Apakah itu menjadi penyebabnya, ini belum tuntas, kita tunggu saja,” ujar Politikus Gerindra ini.
Hekal juga tidak menyangkal banyaknya isu yang beredar di masyarakat terkait kebakaran kilang Cilacap itu, seperti adanya dugaan sabotase agar impor crude lebih besar lagi. Namun menurutnya kemungkinan impor crude akan meningkat karena kejadian itu tidak akan terjadi.
“Karena selama ini pertamina kita harapkan untuk bisa mengurangi kebutuhan BBM dari impor. Dan itu masih on the track hingga sekarang,” ungkap Hekal.
Hekal memastikan, Komisi VI terus menunggu Pertamina holding untuk menyelesaikan kajian-kajian teknis tangki.
Pihaknya, lanjut Hekal, juga menunggu kajian teknis safety di KPI yang bisa menghasilkan rekomendasi konkrit untuk segera diimplementasikan.
“Sehinga kebakaran kilang ini tidak terjadi lagi di seluruh Indonesia,” papar Hekal.
Laporan: Muhammad Hafidh