KedaiPena.Com – Pemerintah diharapkan mengutamakan prinsip pemerataan pembangunan dan penciptaan efek pengganda bagi ekonomi rakyat dalam mengembangkan proyek strategis nasional (PSN) di tengah pandemi Covid-19.
“Pemerintah memang dihadapkan pada pilihan yang sulit di mana kesehatan masyarakat tetap menjadi fokus utama. Di sisi lain harus menanggulangi dampak pandemi yang telah melemahkan perekonomian,” ungkap Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin, Jumat, (5/6/2020).
Oleh karena itu, kata Putkom sapaannya, keputusan pemerintah untuk melanjutkan pengembangan prioritas PSN harus dilakukan dengan sangat selektif dan hati-hati.
“Mengutamakan proyek-proyek yang tidak hanya dapat berdampak langsung pada peningkatan aksesibilitas wilayah demi pemerataan, pembangunan, melainkan juga dapat menyerap tenaga kerja penduduk lokal dalam setiap tahapannya,” ujar Putkom.
Tidak hanya itu, kata Putkom, sejak rapat pertama bersama dengan Bappenas sebagai mitra kerja Komisi XI, Putkom sering mengingatkan mengenai prinsip pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.
“Pemerataan sangat penting untuk mengurangi ketimpangan pembangunan wilayah terutama yang berada di luar Pulau Jawa. Sedangkan usulan PSN baru ini mayoritas masih terkonsentrasi di pulau Jawa dengan estimasi anggaran paling besar dibandingkan di wilayah lain seperti Kawasan Timur Indonesia,” tutur Putkom.
Lebih lanjut, Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini juga menyoroti pembiayaan proyek strategis nasional di tengah peningkatan belanja negara untuk menanggulangi dampak pandemi.
Sedangkan terkait pembiayaan, lanjut Putkom, pihaknya terus mendorong pemerintah untuk terus mengembangkan alternatif skema pembiayaan pada setiap PSN yang akan dilaksanakan.
“Alih-alih terus membebankan APBN 2020 yang kini tengah mengalami tekanan luar biasa. Pemerintah perlu lebih mendorong keterlibatan swasta melalui Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Dengan begitu, diharapkan penanggulangan dampak pandemi dan pembangunan proyek strategis dapat berjalan berdampingan untuk pada akhirnya mengangkat kembali perekonomian Indonesia seperti sedia kala, atau bahkan lebih bertumbuh,” tandas Putkom.
Diketahui PSN yang dilaksanakan pemerintah pusat, daerah, dan/atau badan usaha yang memiliki fungsi strategis untuk peningkatan pertumbuhan serta pemerataan pembangunan dalam rangka peningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.
Berdasarkan hasil evaluasi pemerintah, setidaknya 92 dari 223 proyek telah dirampungkan hingga tahun 2019 dengan total nilai sebesar Rp4.183 triliun.
Pada 2020, penambahan PSN akan diprioritaskan pada proyek yang memiliki daya ungkit besar bagi pemulihan ekonomi pasca pandemi, bernilai tambah terhadap penghematan devisa, menghasilkan ekspor, hingga menciptakan lapangan pekerjaan.
Pemerintah memperkirakan bahwa PSN akan menciptakan sekitar 19 juta lapangan pekerjaan baru secara agregat pada periode pembangunan tahun 2020 -2024.
Namun, dari 89 proyek baru senilai Rp1.422 triliun yang pemerintah rekomendasikan untuk masuk ke dalam daftar PSN 2020, lokasi proyek masih didominasi di Pulau Jawa dan Kalimantan, yaitu masing-masing 25 proyek dan 17 proyek.
Laporan: Muhamad Hafidh