KedaiPena.Com- Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Anetta Komarudin meminta, agar pemerintah untuk mengembangkan Bullion Bank dapat dikaji secara menyeluruh.
“Pembentukan bank ini diharapkan bisa memperkuat ekosistem industri jasa keuangan tanah air. Apalagi, kita ketahui bersama, Indonesia menyimpan potensi kekayaan mineral emas yang
melimpah yang mencapai 30,2 juta ounces,” kata Putkom sapaanya, Selasa, (9/3/2021).
Putkom mengatakan, potensi tersebut dapat digali dan dikembangkan lebih lanjut, harapannya bisa memberikan manfaat yang besar.
Untuk diketahui, Bullion Bank merupakan bank yang melakukan transaksi pembelian dan penjualan logam mulia seperti emas, perak, maupun logam mulia lainnya.
Dalam paparannya, Menko Perekonomian Airlangga Hartato menjelaskan bahwa pembentukan bank tersebut dapat bermanfaat
dalam mendukung pengelolaan emas dalam negeri.
Terlebih, selama ini Indonesia juga dikenal sebagai salah satu pemain besar emas dunia dengan produksi emas mencapai 130 juta ton per
tahun sepanjang 2020 lalu.
“Tahun lalu, ekspor emas mencatat kinerja positif yang mencapai 5.280 juta dolar AS. Tetapi, kita pun juga dihadapkan dengan tren impor emas yang juga meningkat. Sehingga, ketika bank emas ini nantinya dibentuk, kita pun juga harus mendorong industri hilir emas agar dapat mengoptimalkan pengolahan komoditas emas dalam negeri, baik untuk investasi maupun
perhiasan misalnya,” tutur Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI ni.
Putlom pun menambahkan agar pemerintah juga mempelajari praktik terbaik atas pengembangan bank emas dari berbagai negara.
“Praktik ini sudah lazim di dunia. Sehingga, benchmarking saya kira perlu dilakukan untuk memperkaya dan memperdalam pemahaman terkait bank emas ini. Mulai dari regulasi, model
bisnis, manajemen risiko, kelembagaan, hingga mekanisme pengawasannya. Termasuk mempertimbangkan nilai manfaat yang akan dihasilkan pada pasar, industri, dan masyarakat
secara umum,” tegas Putkom.
Meski investasi pada instrumen emas dinilai relatif aman, Putkom
mengingatkan, pemerintah tetap memperhatikan volatilitas serta pergerakan pasar emas maupun barang berharga lainnya.
“Sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan pendirian bank emas di tanah air. Meski harga emas cenderung naik selama pandemi, tetapi kita tetap perlu waspada akan fluktuasi harga akibat disrupsi pasar global seiring pergerakan instrumen investasi lain, dinamika geopolitik,serta kondisi pandemi saat ini. Tetap diperlukan kehati-hatian dan kajian menyeluruh dengan melibatkan perspektif berbagai entitas seperti BI, OJK, LPS, pakar, industri, dan masyarakat,” tandas Putkom.
Laporan: Muhammad Hafidh