KedaiPena.Com – Kalangan DPR mendorong agar ada langkah audit investigasi terhadap maskapai Garuda Indonesia. Utamanya terkait skema sewa pesawat yang dilakukan dengan pihak lessor.
Anggota Komisi VI DPR Mukhtaruddin menilai, audit investigasi sangat diperlukan agar bisa mengungkap celah-celah yang selama ini merugikan negara.
“Saya tertarik dengan penjelasan Pak Dirut bahwa hampir semua leasing Garuda itu adalah kemahalan. Oleh karena itu saya mendukung perlu ada audit investigasi atau audit khusus, kenapa sampai sewa-sewa pesawat mahal,” kata Mukhtaruddin, Rabu, (23/6/2021).
“Saya paham, manajemen Garuda sekarang ini hanya memperbaiki dan sekaligus mencari solusi ke depan,” ujarnya lagi.
Namun Politikus Golkar ini memperingatkan agar oknum-oknum yang melakukan negosiasi dengan lessor dan terbukti merugikan negara harus ikut bertanggungjawab.
“Jangan sampai orang-orang yang kemarin ikut negosiasi dan melaksanakan kontrak itu dan sebagainya, kemudian enak-enakan saja tidur di luar. Oleh karena itu perlu ada audit investigasi, kalau mereka terbukti bersalah ya silahkan hukum bertindak,” tegasnya.
Legislator dari Dapil Kalteng ini mendorong kalau memang ternyata ada indikasi-indikasi korupsi dalam proses kontrak tersebut, maka manajemen Garuda perlu memproses hukum.
“Ya, silahkan hukum bertindak, kenapa sampai terjadi penyebab kontrak itu menjadi mahal, maka harus diselidiki,” ujarnya lagi.
Oleh sebab itu, lanjut Mukhtarudin, pihaknya setuju dengan saran dari Andre Rosiade agar merekomendasikan untuk audit investigasi atau audit dengan tujuan tertentu terhadap seluruh kontrak Garuda.
Disisi lain, kata Mukhtarudin, pihaknya mengapresiasi langkah-langkah Garuda yang melakukan efisiensi, termasuk negosiasi dengan lessor, lalu pengurangan armada, kemudian penghentian rute-rute yang tidak menguntungkan.
“Harusnya langkah ini sejak lama dilakukan. Tidak usah ragu-ragu, kalau merugikan sebaiknya tutup saja, jangan sampai melayani penerbangan-penerbangan internasional yang rugi. Jadi yang begini harus segera dihentikan Pak Dirut, lebih baik Garuda itu kecil tetapi untung dan lebih baik Garuda efisien dan tidak jor-joran,” papar dia.
Ke depan, sambung Mukhtaruddin, tidak boleh lagi terjadi tindakan jor-joran, apalagi ini perusahaan publik. Bahkan Garuda itu, perusahaan yang memiliki prestige dan punya sejarah panjang di NKRI.
“Oleh karena itu, manajemen harus berani mengambil keputusan-keputusan penting dan strategis. Sejauh itu merugikan perusahaan harus dilawan, siapapun yang memerintahkan,” imbuhnya.
Laporan: Muhammad Hafidh