KedaiPena.Com – Sejumlah kader dan internal DPC PDIP Tangerang Selatan (Tangsel) bergejolak setelah meminta agar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk mengusung calon dari kader internal dalam pemilihan wali kota di Tangsel Desember mendatang.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai, apa yang terjadi di internal DPC Tangsel lantaran parpol di Indonesia saat ini tidak pernah menghormati sistem yang berdasarkan pada prestasi.
“Kita (parpol) tidak pernah menghormati merit system. Sistem yang berdasarkan pada prestasi. Kita berjalan di rel spoil system. Di mana orang-orang yang tak berprestasi. Tapi karena mereka punya uang dan kuasa langsung membajak demokrasi,” kata Ujang dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com, Rabu, (10/6/2020).
Ujang pun menilai,wajar adanya riak-riak dan permintaan di DPC PDIP Tangsel. Pasalnya, kata Ujang, sejatinya kader internal partai yang sudah mati-matian berjuang dipartai.
“Ini bisa menyakiti hati kader. Merusak tatanan partai dan menudahkan orang luar partai yang punya uang dan kekuasaan untuk mengalahkan kader internal partai dalam pencalonan kepala daerah,” tegas Ujang.
Dengan demikian, Ujang, menyarankan, agar sebaiknya DPP PDIP dapat memilih kepala daerah dari internal partai terlebih dahulu.
Ujang menambahkan, bahwa parpol sebaiknya dapat mengutamakan kader yang sudah susah payah, berdarah-darah dan berpengalaman.
“Utamakan mereka. Jangan comot orang lain yang non kader. Itu akan menghancurkan proses kaderisasi, regenerasi, dan demokratisasi di internal partai itu sendiri,” tandas Ujang.
Laporan: Muhammad Hafidh