KedaiPena.Com – Hari Lahir (Harlah) Pancasila ke 72 diperingati para DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tapanuli Tengah dengan menggelar upacara di halaman sekretariatnya di Jalan Sibolga – Padang Sidempuan, Tapteng, Kamis (1/6).
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Patricius Rajagukguk menjadi Irup dalam upacara tersebut. Dalam amanah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri yang dibacakan Patricius, ditekankan 3 hal penting terkait Ideologi Pancasila.
Pertama, kata Patricius yakni amanah untuk menyatukan hati, fikiran, ucapan dan tindakan dalam tarikan nafas dalam mewujudkan Pancasila.
“Jangan pernah biarkan tindakanmu mengkhianati ucapanmu, jangan pernah biarkan ucapanmu mengkhianati pikirannmu dan jangan pernah biarkan pikiranmu mengkhianati hati nuranimu,†ujarnya.
Kedua lanjut dia, agar menjadikan gotong royong sebagai intisari Pancasila dalam cara berpikir, cara tutur dan cara kerja dimanapun dan kapanpun. “Jangan pernah lelah berpikir dan bertindak secara gotong royong. Hanya dengan cara itu Ideologi Pancasila akan menjadi ideologi yang dinamis yang hidup dan berdialektika di tengah-tengah bangsa yang berbhineka ini,†katanya.
Ketiga, sambung Patricius, yakni penekanan pesan Soekarno terkait perjuangan yang tak boleh lelah untuk menjadi bangsa yang merdeka dan ber Pancasila.
“Jangan lupa akan syarat untuk menyelenggarakannya, ialah perjuangan, perjuangan dan sekali lagi perjuangan,†ucap Patricius.
Sementara itu, usai upacara tersebut, Patricius secara pribadi mengatakan, bahwa mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya dengan slogan-slogan maupun gambar.
“Karena kekuatan Pancasila itu bukan pada slogan atau gambar, tapi bagaimana Pancasila itu hadir di setiap hati, langkah dan perilaku di kehidupan sehari-hari, itu yang penting,†katanya.
Menurut Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Tapteng ini, bangsa Indonesia harus berterimakasih kepada para pendiri bangsa yang telah melahirkan Pancasila sebagai Ideologi. Karena kehadiran Pancasila, kata Patricius menjadi alat perekat keberagaman yang dimiliki Indonesia.
“Kita harus berterimakasih kepada founding father yang telah melahirkanya. Karena Pancasila sebagai Ideologi menjadi perekat keberagaman di tengah-tengah masyarakat Indonesia,†katanya.
Ia menambahkan, mengimplementasikan ideologi Pancasila tidak saja ditekankan kepada masyarakat, tetapi juga kepada Pemerintah dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam menelurkan berbagai kebijakan. “Pancasila harus menjadi pedoman,†tegasnya
Laporan: Dom