KedaiPena.com – Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024, dinyatakan Indonesia membutuhkan investasi mencapai lebih dari Rp7.000 triliun.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa menyatakan kebutuhan total investasi adalah Rp7.138,7 hingga Rp7.374,4 triliun.
Total investasi tersebut bersumber dari investasi pemerintah sebesar Rp369,4 – Rp447,8 triliun, investasi BUMN Rp411,1 – Rp433,3 triliun, dan investasi swasta Rp6.358,2 – Rp 6.493,2 triliun.
“Investasi dari sektor BUMN dan swasta merupakan salah satu pendorong keberhasilan pembangunan nasional (dengan kontribusi sebesar 90 persen). Oleh sebab itu, saya mengimbau pihak BUMN dan swasta di Indonesia dapat turut serta berkolaborasi aktif dengan pemerintah untuk mengakselerasi pencapaian sasaran pembangunan,” kata Suharso, Jumat (7/4/2023).
Ia menyatakan bahwa pencapaian sasaran prioritas nasional Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tidak bisa hanya didukung pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), tetapi juga berbagai sumber pembiayaan lainnya seperti investasi BUMN dan swasta.
“Sebagai gambaran, terdapat 119 proyek prioritas BUMN dengan total investasi sebesar Rp290,51 triliun,” ujarnya.
Selain itu, ada 89 proyek prioritas swasta dengan perkiraan nilai investasi mencapai Rp1.229,4 triliun yang mendukung prioritas pembangunan nasional.
“Proyek-proyek prioritas ini tersebar di berbagai wilayah, baik di kawasan barat maupun di timur Indonesia,” ujarnya lagi.
Berdasarkan hasil evaluasi paruh waktu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pertumbuhan investasi mencapai 3,87 persen pada tahun 2022 dari target 6,6 – 7 persen pada tahun 2024.
“Fokus pencapaian sasaran pertumbuhan investasi di tahun 2024 akan menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa