KedaiPena.Com – Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Kementerian Keuangan meluncurkan program kampanye Bersama Sahabat–UMi Bangkit. Kampanye ini dilakukan untuk mendorong peningkatan ekosistem pinjaman para pelaku usaha khususnya segmen usaha Ultra Mikro (UMi).
Peluncuran program ini juga dilakukan untuk mendorong pelaku usaha kecil, menengah, dan mikro agar tetap bertahan di masa pandemi. Pasalnya, di masa pandemi ini, hampir 50 persen pelaku usaha UMKM terpaksa menutup usaha karena tergerusnya modal usaha yang tidak dibarengi dengan kenaikan permintaan.
Direktur Sistem Manajemen Investasi Ditjen Perbendaharaan Ludiro berharap, agar dengan program tersebut dapat membantu para pelaku usaha ultra mikro untuk dapat terus berkembang.
“Pusat Investasi Pemerintah selama ini telah banyak membantu usaha Ultra Mikro di seluruh Indonesia dalam hal pinjaman agar mereka bisa terus menjalankan usaha. Selain dukungan pinjaman, Pusat Investasi Pemerintah juga memberikan bantuan lain seperti pelatihan dan pendampingan dalam hal pemasaran, keuangan, masalah legal, digitalisasi, dan lain- lain,” ucap Ludiro, Rabu (1/9/2021).
Selain itu, ia menyampaikan, jika hal ini merupakan bagian dari program Bersama Sahabat–UMi Bangkit melaksanakan kegiatan lelang produk-produk.
Terlebih lagi, kata dia, hal itu dilakukan lantaran kendala para pelaku usaha ultra mikro adalah bagaimana melakukan pemasaran produknya.
“Dua hari lalu terdapat juga program lelang produk pelaku UMKM, karena salah satu kendala yang dialami oleh UMKM bukan hanya landasan permodalan tapi juga bagaimana memasarkan produknya yang berkualitas dengan bagus,” imbuhnya.
Menurutnya, usaha ultra mikro merupakan jenis usaha yang paling banyak dari komposisi UMKM, maka jika digambarkan dalam sebuah piramida maka jenis usaha ulta mikro terdapat diposisi yang paling bawah.
“Namun usaha mikro yang termasuk dalam masyarakat ekonomi bawah dan sebagai besar bergerak di sektor informal masih relatif sulit untuk memperoleh akses pembiayaan dari keuangan formal atau lembaga keuangan perbankan,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah, Ririn Kadariyah menuturkan pinjaman bagi pelaku usaha UMi ini lantaran masih sulitnya untuk melakukan pinjaman kepada perbankan.
“Pembiayaan ultra mikro atau UMi itu diharapkan memfasilitasi para pelaku usaha mikro, mereka belum mendapatkan akses pembiayaan dari perbankan karena dengan berbagai syarat belum bisa mereka penuhi sehingga sering kali mereka jatuh ke rentenir,” ujarnya.
Ia mengatakan, pinjaman UMi di sediakan maksimal Rp 20 Juta dan disalurkan oleh lembaga keuangan bukan bank. Ia mengatakan, program UMi tersebut merupakan program pemerintah sebagai pelengkap dari program pemerintah yang sebelumnya, yaitu Kredit Usaha Rakyat.
“Untuk saat ini sudah terdapat kurang lebih 50 lembaga keuangan bukan bank yang bekerjasama dengan kami untuk menyalurkan UMi,” katanya.
“Wilayah pelayanannya terus meningkat, saat ini sudah menjangkau 498 kabupaten kota dari total 514 kabupaten kota, untuk provinsi sudah 34 provinsi semuanya sudah terlayani,” sambungnya.
Ia berharap dengan program Bersama Sahabat – UMi Bangkit pihaknya menginginkan dan meneruskan hasil positif kinerja Pusat Investasi Pemerintah pada tahun sebelumnya, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kegiatan ini juga merupakan bentuk nyata kami dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Agar semakin banyak pelaku usaha mikro yang naik kelas sehingga membawa manfaat bagi mereka secara pribadi, keluarga, maupun lingkungannya,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi