KedaiPena.com – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyatakan untuk memajukan dunia riset dan inovasi nasional, diperlukan kolaborasi pada skala internasional.
“Kolaborasi global itu wajib, karena banyak hal yang kita juga masih belum baik, belum bagus, kita masih harus banyak belajar,” kata Handoko dalam acara Ekspose Capaian Riset dan Inovasi 2024 bertajuk “Transformasi Riset dan Inovasi untuk Membangun Negeri” di Jakarta, ditulis Kamis (23/1/2025).
Ia mengatakan dunia riset dan inovasi selalu bersifat universal, yang artinya jika sebuah negara atau individu berhasil melakukan suatu penemuan yang dinilai hebat, maka penemuan tersebut tidak bisa diklaim sebagai penemuan hebat di satu lokasi.
“Oh saya bikin barang hebat, tapi Indonesia saja nih, nggak ada begitu. Kalau periset itu pasti universal, kalau hebat di sini ya harus hebat di tempat lain. Itu sebabnya ada proses review oleh peer kita, rekan sejawat, komunitas sejawat yang memahami itu,” ungkapnya.
Sifat riset yang universal, menjadikan maka kompetisi antar satu negara dengan negara lainnya juga bersifat universal. Sehingga, mendorong banyak kebaruan invensi, yang selanjutnya dapat menciptakan efek pengganda (multiplier effect) dalam hal industri, yang nantinya dapat memajukan ekonomi sebuah negara.
“Jadi bukan negara maju pasti risetnya maju, dibalik, karena risetnya maju maka negaranya bisa maju. Karena kalau risetnya maju, itu artinya dia kompetitif secara global, karena riset itu pasti kompetisinya global,” ungkapnya lagi.
Oleh sebab itu, kata Handoko, BRIN sebagai lembaga riset nasional juga melakukan kolaborasi riset dengan lembaga riset, serta universitas internasional dari sejumlah negara seperti Amerika Serikat, China, Jepang, Prancis, Inggris, Jerman, Swiss, dan lain sebagainya.
Menurutnya, hal ini merupakan dinamika dalam dunia riset dan inovasi, di mana seluruh dunia berkolaborasi dalam kompetisi, juga berkompetisi dalam suatu kolaborasi.
“Kami berkomitmen untuk memajukan dunia riset dan inovasi nasional, demi mewujudkan Astacita RI yang dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto, dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa