KedaiPena.Com – Kerja keras institusi kepolisian Republik Indonesia yang berhasil menangkap buronan kelas kakap kasus bank Bali Djoko Tjandra patut diapresiasi.
“Kapolri tunjukkan tajinya dan bukti komit bersih-bersih dan bertanggung jawab pada masyarakat,” kata Ketua Asosiasi Ilmuwan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha) Azmi Syahputra dalam keterangan tertulis, Jumat (31/7/2020).
Menurutnya, serangan potret buruk ke wajah penegakan hukum beberapa waktu lalu oleh orang-orang tertentu di respon polisi dengan keberhasilan dalam hitungan hari menangkap kembali buron Djoko Tjandra yang sempat membuat geger publik.
“Bravo polisi, bravo mabes Polri artinya kalau Polisi, dan para penegak hukum, dan stakeholder lembaga negara terkait mau, siapapun pelaku buron bisa kok dicari dan ditangkap,” ujar Akademisi UBK ini.
Ia melanjutkan, masyarakat semesti juga memberikan apresiasi terhadap institusi kepolisian yang mana melakukan langkah tegas dengan mencopot sejumlah oknum di jajarannya yang di duga terlibat terkait kasus Djoko Tjandra.
“Ini sudah clear, sikap polisi, selain berhasil menangkap buron telah pula memproses oknum jendral yang bermasalah dengan proses hukum termasuk pengacara Djoko Tjandra termasuk siapapun yang terlibat dalam ikut serta dalam membantu permufakatan kejahatan pembuatan surat jalan palsu tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, sikap tegas dan clear polisi seperti ini yang diperlukan dan harus terus dipantulkan agar dalam setiap pelaksanaan tugas, polisi harus menjaga kehormatan, kepercayaan dan kebanggaan sebagai anggota Polri.
Diketahui bersama sudah terbukti bahwa lembaga penegak hukum punya kemampuan menangkap para pelaku kejahatan baik kriminal maupun pencuri uang negara (koruptor).
“Hanya perlu disinergikan saja satu frekuensi, tidak boleh ada “pengkhianatan” tapi terus terang kadang masalah keegoan sektoral dan kepentingan subjektif masih jadi hambatan untuk saling sinergis,” kata Azmi.
Azmi menyarankan, ke depan pemerintah dalam programnya mesti menempatkan masalah pembangunan hukum dan pendidikan di urutan prioritas.
“Karena keduanya penting, sehingga tidak boleh ada yang dikesampingkan. Kalimatnya menjadi hukum dan pendidikan jadi pilar-pilar penting dalam membangun masyarakat yang adil dan cerdas,” tutur dia.
“Karena dengan kualitas penegakan hukum yang sinergis dan pendidikan akan mempercepat dan mendorong kesadaran masyarakat untuk bergerak maju mewujudkan tujuan nasional,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi