KedaiPena.Com – Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin membantah keras keterlibatan pihaknya dalam pembuatan tabloid Indonesia Barokah.
Diketahui Tabloid Indonesia Barokah dilaporkan beredar di pesantren dan pengurus masjid di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Di Jawa Barat, tabloid itu ditemukan di 20 kabupaten dan kota. Peredaran surat kabar ini ditangani oleh Bawaslu di provinsi-provinsi tersebut
Peredaran tabloid Indonesia Barokah yang menyudutkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 diduga dilakukan oleh pihak TKN Jokowi-Ma’ruf Amin. Ialah Wakil Direktur Komunikasi Politik Jokowi-Ma’ruf Amin, Ipang Wahid disebut sebagai sosok dibalik peredaran tersebut.
Tuduhan tersebut dilayangkan oleh Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade.
Alasannya, adalah jejak digital Ipang Wahid di situs IndonesiaBarokah.Com. Situs tersebut diduga memiliki hubungan dengan beredarnya tabloid itu.
Menanggapi hal tersebut, Ipang Wahid sendiri secara resmi membantah tuduhan dari Andre Rosiade. Ipang menegaskan bahwa dirinya bukan pembuat tabloid Indonesia Barokah.
“Saya juga tidak tahu-menahu tentang siapa yang nulis, siapa yang buat, siapa yang cetak dan siapa yang sebarkan tentang Indonesia Barokah. Demi Allah, saya bukan pembuat tabloid Indonesia Barokah. Untuk kalangan pesantren, menyebut demi Allah ini tidak main-main,” ujar Ipang dalam keterangan kepada KedaiPena.Com, Selasa (29/1/2019).
Ipang pun menjelaskan bahwa dirinya hanya membuat konten kreatif untuk Indonesia Barokah. Indonesia Barokah yang dimaksud juga merupakan ‘open platform’, di mana semua orang bisa berkontribusi menyumbangkan konten kreatif selama tujuannya untuk kebaikan.
“‘Messagenya’, salah satunya adalah melarang fitnah, hoaks, ujaran kebancian dan lain- lain,” papar Ipang.
Sedangkan khusus untuk keberadaan website dengan email [email protected], Ipang menerangkan, bahwa akun tersebut milik staf yang sehari-harinya bekerja di kantornya.
“Saya membeli server yang penggunaannya adalah untuk pekerjaan kantor. Lantas, ada anak-anak volunteer yang ingin membuat website Indonesia Barokah,” jelas Ipang.
“Terus kontak Nizar untuk meminjam server tersebut, dan oleh Nizar diizinkan karena memang tujuannya untuk dakwah. Jadi, pembelian server tidak ada serta merta dibeli untuk pembuatan website. Karena memang digunakan untuk kegiatan kantor secara general,” sambung Ipang.
Dengab kondisi demikian, Ipang mengaku, bahwa dirinya tidak akan melarikan diri dari tuduhan yang ada. Ipang siap bertanggung jawab jika tuduhan yang dilayangkan oleh pihak Prabowo-Sandi benar adanya.
“Tidak akan mundur saya sedikitpun karena yang lari itu adalah saat menuduh Ratna Sarumpaet digebukin, lalu press conferenc. Tapi saat ketahuan kalau itu operasi plastik, semua pada mundur teratur dan buang badan. Itu baru lari,” tukas Ipang.
Laporan: Muhammad Hafidh