KedaiPena.Com – Terkait tudingan adanya permintaan uang kepada orang tua remaja yang terjebak di air terjun Siaili, Camat Tukka, Kabupaten Tapteng, Maharni Sitompul menyatakan batahannya.
“Gini, kalau permintaan tidak ada, cuma pada saat itu orang-orang tua, maunya udah kek gini ngertilah maunya ya, anak udah selamat, karena kan kasihan yang membantu kesana, untuk rokok-rokok mereka, kan hujan lebat, kalau dibilang Rp100 ribu gak ada,†kata Maharni saat dihubungi KedaiPena.Com melalui telepon, Rabu (23/11).
Berapa sebenarya nominal uang yang diminta tersebut, Maharni kembali membantah ada permintaan uang.
“Gak ada kalau seratus ribu, hanya itu saja permintaan maunya ngertilah ya orang tua anak-anak ini,†ucapnya.
Terkait pernyataannya kepada orang tua yang ia sebut agar ada pengertian, Maharni mengaku para orang tua tersebut mengaku tak menolak.
“Mereka katanya syukurlah, anak kami sudah selamat, malah lebih dari kalau ada kian 10 orang kita gaji lagi ke atas supaya bisa menolong anak. Kan anak-anak itu kita kasih makan, kita kasih roti, susu, anak-anak itu digendong waktu pulang. Kalau kita dibilang meminta, gak ada kita meminta, Cuma kalau mereka contohnya ada mau kasih kepada anak-anak muda itu sah-sah saja ya kan?†imbuhnya.
Kembali dicecar berapa sebenarnya nominal yang diberikan itu, Maharni mengaku akhirnya orang tua tak memberikan uang apapun.
“Gak ada dikasih, bisa dicek, sekarang masih saya yang bayar-bayar hutang di apa yang dimakan di kedai-kedai itu, bisa dicek, gak ada itu ya,†pungkasnya.
Ia sebaliknya mengungkapkan, saat kejadian itu, kemungkinan kalangan orang tua lah yang berkompromi agar memberikan bentuk ucapan terimakasih kepada anak-anak muda yang turut membantu proses pencarian dan evakuasi.
“Mungkin mereka sedang kompromi, gimana ya, di atas namakan lah disitu, jadi jangan dia menjelek-jelekkan pemerintah, yang gak adanya videonya, 6 sungai yang dilewati. Kemanusiaan yang saya fikirkan, saya ajak orang, tim SAR kan lagi tugas di Sitahuis, di Sarudik, benar kan? Cobalah bayangkan, air setinggi bahu, 6 sungai yang akan dilewati, cobak, cuma jangan dibilang saya perempuan, saya hanya kemanusiaan, bagaimana agar jangan anak-anak ini jangan sempat ada korban, coba berapa itu yang korban, pingsan, lemas, kedinginan menggigil, kemasukan lagi,†urai Maharni.
Ia menyebut, jikapun ada pemberian yang merupakan kompromi pihak keluarga remaja yang terjebak tersebut, Maharni mengaku itu diluar sepengetahuannya.
“Kita tidak ada meminta uang, bilang sama dia, kalau ada orang tua yang kompromi, diluar apa kita itu. ada kepling amd atau kalangan itu ya, ibu bilanglah terimakasih kepada masyarakat itu, ngertinya kami,†katanya.
Diberitakan sebelumnya, pemilik akun facebook Adek Tacoit yang mengaku sebagai salah satu orang tua remaja yang terjebak di air terjun Siaili, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapteng mengungkapkan keluhannya terkait adanya pengutipan sesaat selesainya evakuasi 28 anak remaja itu dilakukan, Senin (21/11).
Dalam status yang ia unggah tertanggal 22 November pukul 19.50 WIB itu, Adek menyebut uang yang diminta itu senilai Rp100 ribu per orang tua.
Hingga berita diturunkan, status Adek tersebut telah ditanggapi sebanyak 116 pengguna facebook, dibagikan sebanyak sekali dan 110 kali terkomentari.
Laporan: Dom