KedaiPena.Com – Semangat untuk belajar terus ditunjukkan oleh 114 warga Kamboja pada masa pandemi Corona atau Covid-19. Warga Kamboja tersebut tetap semangat belajar bahasa Indonesia secara daring.
Mereka terdiri dari Peserta Pusat Budaya Indonesia di Kamboja (Pusbudi Nusantara), siswa dan siswa Sekolah Nurul Iman dan Cambodia Islamic Center (CIC) hingga pembelajar dari Pasukan Khusus Tentara 911 Kamboja.
Selain itu, KBRI masih terus berkoordinasi dengan salah satu universitas swasta ternama, University of Cambodia (UC), untuk segera memulai pembelajaran daring Kelas Bahasa Indonesia dalam waktu dekat.
“Di tengah merebaknya isu COVID-19, upaya promosi bahasa dan budaya Indonesia yang konsisten tetap penting untuk dilaksanakan, serta menjadikan situasi ini sebagai peluang untuk pengajaran Bahasa Indonesia yang lebih kreatif, inovatif, efisien, efektif dan meluas,” ungkap Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Sudirman Haseng dalam keterangan, Jumat, (8/5/2020).
Sudirman pun mengapresiasi Kemendikbud RI atas dukungannya terhadap diplomasi kebahasaan di Kamboja, utamanya melalui pengiriman pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) secara berkesinambungan.
“Sambil terus memperhatikan protokol kesehatan, kami juga melihat para pengajar BIPA di Kamboja melaksanakan berbagai upaya untuk terus menjaga keberlangsungan kelas daring yang saat ini telah berjalan dengan cukup baik,’ lanjut Dubes RI.
Kemendikbud RI pada tahun 2020 ini, menugaskan empat pengajar BIPA ke Kamboja yaitu Lidwina Annie Noveriana, Fakhri Fauzi, Faradinna Arifiani, Nurul Fitri. Mereka diharapkan dapat tetap bertugas sesuai jadwal yang ditentukan hingga akhir tahun.
KBRI senantiasa berkoordinasi dengan para pengajar BIPA dan memfasilitasi penggunaan teknologi virtual serta perangkat lainnya untuk menunjang kelancaran program pembelajaran daring di masa COVID-19.
Mereka juga dilibatkan dalam berbagai kegiatan KBRI yang berkaitan dengan pembelajaran, seperti yang baru saja dilaksanakan bulan April lalu, yaitu kegiatan daring ‘Memasak Nasi Goreng sambil Belajar Bahasa Indonesia’, yang diikuti oleh 50 peserta dimana sebagian besar adalah para pemelajar Bahasa Indonesia di Kamboja.
Diplomasi melalui sistem daring telah menjadi bagian dari cara KBRI Phnom Penh dalam melaksanakan kegiatan dan programnya di semua sektor, termasuk promosi ekonomi, perdagangan, pariwisata dan investasi.
“KBRI Phnom Penh menilai Pasca Covid-19, sistem daring ini akan tetap menjadi penting dalam menjembatani kesulitan pemangku kepentingan untuk bertemu langsung, bahkan dalam hal tertentu dapat lebih efektif, efisien dan praktis,” tegas dia.
Sebagai informasi, per 7 Mei 2020, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kamboja berjumlah 122, pasien sembuh 120, pasien dirawat 2 orang, dan nihil pasien meninggal.
Laporan: Muhammad Hafidh