KedaiPena.Com- Pemerintah diharapkan dapat melihat peluang pengembangan industri baru di tengah pandemi Corona atau Covid-19. Salah satu yang bisa dikembangkan ialah sektor pertanian dan manufaktur.
Hal tersebut disampaikan oleh Dosen Sekolah Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Nasional (Unas) Irman G. Lanti saat menanggapi efek ganas yang ditimbulkan oleh Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia.
“Ancaman krisis pangan seharusnya membuat mata pemerintah mulai melek dan sadar untuk kembali membangun industri pertanian. Penting untuk dilakukan agar Indonesia mampu mengurangi ketergantungan impor pangan,” kata dia, Sabtu, (9/5/2020).
Irman menjelaskan, sektor pertanian saat ini cenderung diabaikan, padahal saat pandemi seperti saat ini semua orang butuh makan, dan bahan pangan terancam mengalami krisis karena kita tergantung pada impor.
“Coba bayangkan kalau industri pertanian kita kuat, kita nggak perlu impor dan bayangkan berapa banyak tenaga kerja yang bisa diserap,” sambung Irman.
Selain sektor pertanian, Irman juga menyarankan pemerintah agar fokus pada industri manufaktur. Pasalnya, indutri manufaktur bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Pengembangan kedua sektor, lanjut Irman, juga akan turut melihat kualitas angkatan kerja yang tiap tahun mengalami peningkatanya sekitar 3 juta orang dan bisa dimaksimalkan keahliannya ke digital ekonomi.
“Agar Indonesia bisa adaptif dengan pola perekonomian yang ada di dunia. Namun harus diingat pondasi makro ekonomi kita harus kuat agar tidak terjadi bubble economy terkesan meluas dan massif di awal seperti busa namun sewaktu-waktu bisa pecah dan hilang,” tegas Irman.
Laporan: Muhammad Hafidh