KedaiPena.Com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengawali tahun baru dengan berpartisipasi pada perhelatan Matka – Nordic Travel Fair, yang diselenggarakan pada 19 – 22 Januari 2017 di Messukeskus, Helsinki, Finlandia.
Deputi Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana didampingi oleh Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika Nia Niscaya mengatakan, demi melanjutkan kesuksesan pencapaian target di tahun 2016, pada tahun 2017 ini Kemenpar terus memperlihatkan optimismenya dengan mencanangkan target 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) yang diharapkan akan menghasilkan devisa sebesar $14,9 miliar.
â€Eropa sebagai salah satu sumber originasi wisman utama, tahun ini ditargetkan akan mampu mendatangkan 2,1 juta wisman ke Indonesia. Lebih khusus lagi, sebagai salah satu bagian dari pasar Eropa, pasar Nordic memiliki potensi yang besar sebagai originasi wisman. Dengan jumlah populasi sebanyak 27 juta jiwa dan rata-rata penghasilan per kapita sebesar $55.235, pasar Nordic adalah pasar yang diperhitungkan sebagai salah satu originasi wisman Eropa ke Indonesia,†beber Pitana.
Lebih lanjut Nia mengatakan, tahun 2015, jumlah Wisman Nordic yang ke Indonesia sebanyak 98.960 Wisman. Jumlah tersebut diprediksi meningkat di tahun 2016 karena sampai bulan Oktober jumlah wisman Nordic sudah tercatat sebanyak 95.196 wisman dan diprediksi akan meningkat sampai akhir tahun.
Dengan peningkatan jumlah wisman Nordic yang terus tumbuh dari tahun ke tahun, imbuh Nia, langkah-langkah untuk mempromosikan Wonderful Indonesia di pasar Nordic dianggap sebagai langkah yang strategis. â€Maka dari itu kami menjadi bagian dari pameran ini. Ini adalah pameran pariwisata terbesar di kawasan Eropa Utara dan diakui sebagai event terbaik untuk masuk ke pasar Nordic, Baltic, dan Rusia,†beber Nia.
Kata Nia, tahun ini Indonesia menargetkan hasil yang lebih baik daripada tahun sebelumnya yaitu sebesar 3%. Nia memaparkan, Kemenpar akan menggandeng 6 industry pariwisata yang terdiri dari 1 (satu) Destination Management Company/ Organization (DMC/DMO), 3 (tiga) tour agents/tour operator (TA/TO), dan 1 (satu) hotel.
â€Untuk meramaikan pavilion Indonesia, Indonesia juga akan menampilkan tari-tarian tradisional dan minuman khas yang akan disajikan selama pameran berlangsung.
Wonderful Indonesia Explores Further adalah tagline yang diusung Kementerian Pariwisata untuk menunjukkan kekayaan alam, kerajinan yang unik, musik, berbagai kekayaan kuliner, destinasi wisata, dan yang paling utama adalah keragaman dan keramahan masyarakatnya,†beber Nia.
Seperti diketahui, Kemenpar yang dipimpin Menpar Arief Yahya itu menargetkan peningkatan jumlah wisman dari 9,5 juta pada tahun 2014 menjadi 20 juta pada tahun 2019. Untuk mempercepat pencapaian target tersebut, Indonesia telah memberikan bebas visa kunjungan singkat (BVKS) kepada 169 negara, termasuk Finlandia.
Selain itu, pemerintah RI juga menerbitkan regulasi baru untuk menarik kunjungan yacht ke Indonesia dengan mencabut Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT). Kebijakan-kebijakan tersebut diprediksi akan mendatangkan 5.000 unit yacht pada tahun 2019, dengan prediksi pendapatan sebesar $500 juta.
Pada tahun 2016, pemerintah RI telah mengembangkan 10 destinasi prioritas yaitu Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Belitung, Mandalika di Lombok Selatan, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Morotai di Maluku Utara, Kepulauan Seribu di Jakarta, Tanjung Lesung di Banten, Candi Borobudur di Jawa Tengah, Gunung Bromo di Jawa Timur, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.
Untuk mendorong usaha pencapaian target 20 juta wisman, tahun 2017 ini Kementerian Pariwisata menetapkan 3 (tiga) strategi utama yaitu pemasaran melalui Go Digital, membangun 1.000 homestay untuk mempercepat kesiapan destinasi menyambut wisman, dan meningkatkan konektivitas udara dengan menjalin kerjasama dengan maskapai penerbangan lokal dan internasional.
Kementerian Pariwisata telah menetapkan target bulanan untuk memonitor progress pencapaian target setiap target pasar. Target tersebut terus dimonitor, ditelaah, dan dianalisa secara konsisten untuk mendukung Kementerian Pariwisata menyesuaikan strategi pencapaian target dalam menghadapi perubahan kondisi pasar yang bergerak sangat cepat.
Laporan: Muhammad Hafidh
Foto: Istimewa