KedaiPena.Com – Kepala Dinas Kesehatan kota Tangerang Selatan (Tangsel) Deden Deni mengatakan bahwa di tahun 2020 pihaknya akan segera membangun sebuah rumah sakit dan puskesmas.
Deden Deni membeberkan hal tersebut lantaran adanya segelintir pihak yang menyinggung soal minimnya anggaran yang di gelontorkan pemerintah kota Tangsel dalam APBD 2020 untuk program Universal Health Coverage (UHC) sebesar 100 Milliar.
“Dinkes Tangsel akan membangun 2 rumah sakit dan 2 rumah puskesmas. Jelas ini berarti pertanda pemerintah daerah untuk dana pelayanan kesehatan untuk masyarakat Tangsel pertanda tinggi,” ujar dia, saat ditemui di kantornya, Rabu, (15/1/2020)
Dengan demikian, Deden menjelaskan, anggaran untuk program UHC dalam APBD 2020 justru akan lebih maksimal dan dapat dirasakan oleh masyarakat.
Berbeda dengan program UHC Tahun 2019, Pemkot Tangsel yang memberikan anggaran sebesar Rp132 miliar lantaran harus mengejar angka 95 Persen masyarakat Tangsel.
“Kalau kemarin, anggaran (APBD 2019) Rp132 niliar, itu kan angkanya anggaran kasar tidak ada pemilahan, mana yang mampu dan mana yang tidak mampu. Jadi dievaluasi, mana warga yang berhak untuk menerima bantuan BPJS ini,” ungkap dia.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Gerindra-PAN DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) Ahmad Syawqi mengatakan pemkot Tangsel jauh lebih peduli dengan suntingan modal kepada BUMD PT. PITS dari pada urusan kesehatan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Syawqi saat menanggapi lebih besarnya anggaran yang diberikan untuk BUMD PT. PITS ketimbang anggaran untuk kepedulian kesehatan masyarakat Tangsel pada APBD Tahun Anggaran 2020.
“Bagaimana tidak, Pemkot Tangsel lebih memilih menggelontorkan anggaran penyertaan modal kepada PT. PITS yang tidak jelas. Padahal sampai saat ini PT. PITS tidak berkontribusi kepada kas daerah dari pada memenuhi hak dasar yaitu kesehatan masyarakat yang menjadi urusan wajib pemerintah daerah,” jelas Syawqi, Selasa, (14/1/2020).
Tidak hanya itu, lanjut Syawqi, Penyertaan Modal kepada PT. PITS terdapat sendiri juga sudah mendapatkan evaluasi dari Gubernur Banten Wahidin Halim.
Namun penyertaan modal kepada PT. PITS tetap diberikan dengan nominal yang cukup besar oleh jajaran pemerintahan Airin Rachmy Diany ini.
Laporan: Sulistyawan