KedaiPena.com – Jelang 50 tahun, Prodia telah memahami bahwa layanan laboratorium di bidang kesehatan merupakan salah satu bagian dalam menjaga kesehatan bangsa ini. Karena itu, Prodia tak luput dalam berkontribusi dalam berbagai permasalahan kesehatan Di Indonesia. Termasuk untuk Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada Anak.
Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty menyatakan pandemi belum menghilang sepenuhnya, tapi Indonesia saat ini kembali diserang oleh krisis kesehatan, yakni Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada Anak.
“Walaupun angkanya tidak sedrastis COVID 19, tapi tetap sangat memprihatinkan. Sehingga, kami dari Prodia memiliki tanggungjawab untuk turut serta memahami dan berkontribusi dengan layanan laboratorium yang baik dalam setiap krisis kesehatan di Indonesia. Termasuk kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak,” kata Dewi, dalam media workshop di Prodia Tower Jakarta, Selasa (8/11/2022).
Dan intinya, adalah memastikan gangguan kesehatan seperti tak akan terulang di masa depan.
“Tanggung jawab ini merupakan kepentingan semua orang. Sehingga diharapkan mampu membantu mencegahnya krisis kesehatan seperti ini di masa depannya. Terutama pada anak. Karena anak-anak ini adalah generasi penerus bangsa, yang harus sehat dan terhindar dari segala macam penyakit,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Dwi Oktavia, TLH, M.Epid., menyatakan Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada Anak berhasil menimbulkan keresahan di beberapa bulan kemarin.
“Dari kejadian pandemi, lalu saat ini, semakin terlihat pentingnya kolaborasi semua pihak untuk menyelesaikan berbagai masalah yang timbul di masyarakat. Baik itu dari pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat maupun para media,” kata Dwi.
Ia menyebutkan Dinas Kesehatan akan menerima baik semua masukan dari pihak swasta, akademisi masyarakat maupun media untuk menentukan langkah terbaik dari setiap permasalahan kesehatan.
“Kita akan menerimanya, agar bisa merumuskan kebijakan dan pesan publik yang baik. Termasuk dalam hal ini, Prodia, yang bukan hanya berperan sebagai sektor swasta yang bergerak di bidang kesehatan tapi juga sebagai bagian dari akademisi,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa