KedaiPena.com – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan manfaat dari transisi energi untuk negara di depan mahasiswa-mahasiwi dari berbagai kampus di Indonesia. Ia menyebut, transisi energi bermanfaat untuk kemandirian energi dan keberlangsungan ekonomi dalam negeri.
Nicke menyampaikan saat ini telah ada biodiesel atau bahan bakar nabati yang berasal dari sawit sebesar 35 persen (B35). Selain itu, tengah diuji coba juga B40. Nicke mengatakan ke depan Indonesia menargetkan untuk memproduksi B60.
“Melalui bioenergy, bonusnya impor turun, dan apa? tenaga kerja, perkebunan, itu kan tenaga kerja menyerapnya banyak, kemudian manufacturingnya, semuanaya. Ini akan terus kita tingkatkan, Indonesia mempunyai target jadi B60, jadi punya banyak potensi,” kata Nicke dalam Youth IPA Convex ‘Student Meet the CEOs’, di ICE BSD City, Tangerang, ditulis Rabu (15/5/2024).
Selain meningkatkan produksi biodiesel, Pertamina juga ingin membuat bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan bermotor yang ramah lingkungan yang disebut biogasoline. Karena menurut Nicke sampai saat ini 60 persen gasoline atau bahan bakar kendaraan bermotor masih diimpor.
“Gasoline itu kita masih impor 60 persen. Kita akan campur bioetanol. Dari mana bioetanol? Dari tebu, jagung, sorgum, CPO bisa juga. Ini semua perlu knowledge dan perlu teknologi, bukan teknikal saja, tetapi semuanya,” paparnya.
Jika Indonesia mampu untuk membuat bahan bakar- bahan bakar yang ramah lingkungan, maka kemandirian energi bisa tercapai. Tidak hanya itu, dia menyebut pengaruhnya kepada ekonomi juga besar.
“Jadikanlah program transisi energi sebagai cara mewujudkan bukan hanya kemandirian energi, tetapi juga kemandirian ekonomi, kemandirian industri dan kemandirian lainnya,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena