KedaiPena.Com – Disinyalir ada praktik ‘koncoisme’ yang dilakukan Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, dalam mengelola BUMD milik Pemprov DKI Jakarta tersebut.
“Gubernur Djarot harus segera mengevaluasi kinerja direksi PD Pasar Jaya atas dugaan koncoisme itu,” ujar Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS), M Syaiful Jihad, dalam siaran elektronik, Sabtu (29/7).
Jajaran Direksi PD Pasar Jaya diketahui diangkat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, pertengahan Juli 2016.
Susunannya, Dirut Arief Nasrudin (pernah berkarir di PT Cardig Aero Food, Giant dan Hero), Direktur Keuangan dan Administrasi Ramses Butarbutar (Dow Chemicall Singapura), dan Direktur Usaha dan Pengembangan Anugrah Esa (Giant, Hero, dan Foodhall Supermarket).
Mereka dilantik dengan harapan memberikan suasana baru dan positif di lingkungan PD Pasar Jaya. Seiring perjalanan waktu, jajaran direksi justru menunjukkan sikap arogan, otoriter, serta mempraktikan KKN.
Dalam rekrutmen tenaga profesional, misalnya. Prosesnya tidak melalui seleksi atau prosedur yang benar, melainkan terselubung.
Menurut Syaiful, tenaga profesional yang direkrut direksi dan tanpa proses seleksi yang sesuai peraturan. Antara lain, BS Manager Bidang Sumber Daya Manusia sebelumnya bekerja di Hero Supermarket memiliki kedekatan khusus dengan Arief Nasrudin, satu-satunya manager bidang yang menerima fasilitas kendaraan operasional.
Lalu, Manager UPB Jatinegara FA. Dia sebelumnya bekerja sebagai Manager Foodhall Supermarket, kerabat dari Anugrah Esa dan AM Kepala Unit Layanan Pengadaan, keponakan Arief Nasrudin.
Kemudian, HH Manager UPL Perkulakan sebelumnya merupakan Manager PT Sukses Swalayan Abadi (Foodhall) dan sudah purnabakti, senior, serta mentor Arief Nasrudin dan Anugrah Esa.
Selanjutnya, RMS Asisten Manager UPL Perkulakan sebelumnya Asisten Eksekutif PT Cardig Aero Service dan merupakan orang dekat Arief Nasrudin serta LPSS Manager Bidang Keuangan rekan kerja di Singapura dan sekaligus saudara Ramses Butarbutar dan rekanan Melvani, Staf Ahli Gubernur DKI Ahok.
Selain itu, AT Manager Keamanan I relasi dekat Arief Nasrudin, DJ Manager Keamanan II relasi dekat Arief Nasrudin, FA Manager IT relasi dekat Ramses Butarbutar dan Melvani, serta ET Asisten Manager Subbid Perencanaan Sumber Daya Manusia kerabat dekat BS dan Arief Nasrudin.
ET disebut-sebut sering terlibat dalam proyek pengadaan di PD Pasar Jaya, seperti pengadaan baju dinas pegawai dan konsultan SDM.
Adapula AN Asisten Manager UPL Perkulakan sebelumnya di PT Cardig Aero Service sangat dekat dengan Arief Nasrudin, SS Kepala Toko JakMart UPL Perkulakan, AG Manager Pajak, serta HA Manager Pembangunan.
Tenaga profesional yang direkrut Direksi telah menerima gaji yang nilainya jauh lebih besar dari para manager/asisten manager selevel.
Bahkan, daftar gaji seluruh pegawai yang selama ini selalu terbuka (Open Governance), sekarang ditiadakan. Sehingga, membuat karyawan curiga ada perbedaan penggajian satu dengan lainnya.
Program kerja yang dilakukan pun hanya untuk kejar tayang, namun tidak ada perencanaan yang matang. Sehingga, berpotensi merugikan perusahaan dan konflik dengan pedagang.
Contohnya, JakGrosir di Pasar Induk Kramat Jati yang masih terkendala hak pengelolaan lahan dengan pihak ketiga namun tetap dipaksakan serta keberadaan JakMart yang meresahkan para pedagang di pasar karena membuat lesu pendapatan para pedagang.
Tindakan Direksi PD Pasar Jaya Arief Nasrudin, Anugrah Esa, dan Ramses Butarbutar, dianggap bertentangan dengan company value yang dibuatnya, Yakni, Integrity, Service, Profesional, Discipline, dan Teamwork.
“Sekali lagi, Direksi PD Pasar Jaya harus segera mengklarifikasi atas informasi ini,” pungkas Syaiful.
Dihubungi terpisah, Arief Nasrudin mengaku pasrah dengan dugaan praktik koncoisme.
“Saya ikhlas. Semoga Allah SWT memberikan hidayah untuk kita semua. Amin ya robbal alamin,” tulis Arief melalui pesan elektronik.