KedaiPena.com – Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menyatakan terkait Initial Public Offering (IPO), MIND ID sepenuhnya menunggu arahan dari Kementerian BUMN. Hal ini menjawab pernyataan Kementerian BUMN, yang sebelumnya menyatakan bahwa IPO MIND ID akan dilakukan pada tahun 2026.
Seperti diketahui, salah satu anak usaha MIND ID yang bergerak dalam pengolahan bauksit menjadi alumunium, Inalum, tengah didorong untuk masuk ke pasar bursa dalam waktu dekat.
“Saya akan minta arahan dulu,” kata Hendi menjawab pertanyaan rencana IPO MIND, ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Minggu (22/9/2024).
Ia menyatakan bahwa dirinya belum menyampaikan permohonan rencana IPO itu ke Kementerian BUMN. Karena saat ini, MIND ID masih berfokus untuk menyelesaikan sejumlah proyek di bawah kendali MIND ID, dalam upaya meningkatkan nilai pasar.
“Belum, belum disampaikan ke BUMN, kita juga belum berproses,” ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan tahun ini tidak ada perusahaan pelat merah yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). MIND ID, lanjutnya, memiliki peluang untuk menggelar IPO pada 2026.
“Tahun ini belum, dua tahun lagi mungkin MIND ID,” kata Tiko saat ditemui di Hotel The Westin, beberapa waktu lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, MIND ID membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp17,32 triliun sepanjang semester I/2024. Torehan laba bersih itu naik signifikan 54,71 persen dari posisi pencatatan pada periode yang sama tahun sebelumnya di level Rp11,19 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan holding tambang pelat merah itu, laba sebelum pajak penghasilan pada paruh pertama 2024 mencapai Rp19,85 triliun, lebih tinggi dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya di level Rp14,41 triliun.
Laba grup tambang pelat merah itu ditopang dari laba neto dari PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan torehan mencapai Rp17,93 triliun. Laba neto PTFI itu naik 76,29 persen dari pencapaian sepanjang semester I/2023. Kinerja Operasional Anggota Holding MIND ID PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memproduksi logam emas dari tambang perusahaan sebesar 439 kg, feronikel (TNi) 10.169 ton, serta 4,19 juta wet metric ton (wmt) bijih nikel pada semester I/2024. PT Timah Tbk (TINS) yang turut mencatat kinerja moncer dengan produksi bijih timah sebesar 10.250 ton atau naik 32 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 7.755 ton.
Adapun, produksi logam PT Timah naik 19 persen menjadi 9.675 ton pada semester I/2024, dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 8.100 ton. Kinerja positif juga diraih oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang membukukan produksi batu bara pada paruh pertama sebesar 18,8 juta ton. Perusahaan turut mencatat penjualan hingga 20,1 juta ton, naik 15 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 17,4 juta ton.
PTFI mencatatkan peningkatan produksi tembaga hingga 932 juta pound. Volume ini bertumbuh 26,8 persen dari periode sama pada 2023 di level 735 juta pound. Tidak hanya itu, PTFI turut meningkatkan produksi emas pada paruh pertama tahun ini yakni 982.000 ounces, naik 11,46 persen dibandingkan dengan capaian pada semester I/2023.
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga membukukan pertumbuhan kinerja operasional dengan memproduksi 34.775 ton nikel dalam matte. Realisasi ini tumbuh 3 persen dibandingkan dengan periode sama 2023 yakni 33.691 ton. Realisasi ini didukung oleh peningkatan produktivitas tanur dan durasi pemeliharaan yang singkat.
Laporan: Ranny Supusepa