KedaiPena.com – Holding BUMN Pertambangan MIND ID mengungkapkan peningkatan hilirisasi bauksit oleh anak usaha telah memberikan dampak positif, khususnya bagi PT Inalum. Sebab perusahaan kini tidak lagi susah payah mengimpor bahan baku untuk memproduksi aluminium.
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso pun mengapresiasi kemajuan sinergi antar anak perusahaan MIND ID, khususnya dalam hilirisasi bauksit menjadi aluminium. Pasalnya, berkat kerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang mengolah bauksit, kini Inalum tidak perlu melakukan impor.
“Alhamdulillah Inalum sudah tidak mengimpor bahan baku untuk pabrik aluminiumnya, karena sudah ada sinergi dengan Aneka Tambang dari bauksit,” kata Hendi dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, dikutip Kamis (5/12/2024).
Ia menyatakan nilai tambah yang dihasilkan dari hilirisasi bauksit pun sangat signifikan. Adapun, dulu sebelum dilakukan hilirisasi, bauksit hanya bernilai di bawah 20 Dollar Amerikan per ton, namun kini nilainya bisa mencapai 2.400 Dollar Amerika per ton setelah menjadi produk akhir aluminium.
“Sekarang dengan sinergi yang terjadi dari bahan yang nilainya di bawah 20 dolar ini, kita sudah bisa menjual di ujung dengan harga 2.400 dolar begitu menjadi aluminium. Jadinya sudah terintegrasi dari bauksit menjadi alumina, dari alumina menjadi aluminium,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, ia menilai bahwa keberadaan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat mempunyai peran yang sangat penting. Khususnya dalam rangka merajut hilirisasi yang komplet dari hulu hingga hilir.
Sebelumnya, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo mengungkapkan bahwa terdapat nilai tambah apabila bauksit dijual dalam bentuk alumina hingga menjadi aluminium.
Berdasarkan hitungan perusahaan, 1 ton bauksit saat ini dihargai sekitar 40 Dollar Amerika. Sementara, apabila dijadikan alumina nilai tambahnya naik 15 kali lipat menjadi 575 Dollar Amerika.
Kemudian, peningkatan nilai tambah kembali didapat apabila alumina diolah kembali menjadi aluminium menjadi 2.700 Dollar Amerika. Angka tersebut mengalami kenaikan hingga lima kali lipat.
Laporan: Ranny Supusepa