KedaiPena.com – Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga perubahan iklim. Hal ini terlihat dengan penyerahan Enhance NDC pada September lalu oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang akan diikuti dengan penyerahan 2nd NDC pada tahun 2023.
Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim, KLHK, Laksmi Dewanthi menyatakan perubahan iklim menjadi tantangan bagi semua aspek dan komponen kehidupan.
“Karena itu, pemerintah secara terus menerus memperkuat komitmen dalam berkontribusi mengatasi perubahan iklim. Dan hal ini ditunjukkan dengan keterlibatan Indonesia dalam Paris Agreement 2016,” kata Laksmi dalam rangkaian acara Festival Iklim 2022, Selasa (25/10/2022).
Dan Indonesia juga sudah menyerahkan dokumen Enhance NDC ke Sekretariat UNFCCC pada 23 September 2022, sebagai kelanjutan dari COP 26 Glasgow 2021.
“Melalui dokumen ini, Indonesia berkomitmen untuk mencegah kenaikan suhu Bumi jauh di bawah 2 derajat Celcius. Dan Indonesia juga menuju penyelarasan dengan global untuk suhu Bumi rata-rata di bawah 1,5 derajat Celcius,” ujarnya.
Dalam dokumen ini, Indonesia juga berkomitmen untuk menurunkan emisi pada CM 1, yaitu skenario tanpa syarat, dari 29 persen menjadi 31,89 persen dan pada CM2, yaitu skenario dengan syarat dukungan internasional, meningkat dari 41 persen menjadi 43,20 persen.
“Selain peningkatan efek rumah kaca, kita juga meningkatkan elemen adaptasi untuk mewujudkan masyarakat dan ekosistem berketahanan iklim, yang ditopang oleh tiga pilar ketahanan, yaitu ekonomi, sosial dan sumber penghidupan, serta ekosistem dan lanskap,” ujarnya lagi.
Laksmi menyatakan penyampaian dokumen Enhance NDC ini merupakan perwujudan transisi menuju 2nd NDC, yang akan disampaikan pada tahun 2023, atau selambatnya-lambatnya tahun 2025.
“Sektor pendukungnya adalah FoLU, sektor energi dan sektor transportasi. Sementara dari aspek adaptasi, kita masukkan komitmen pencapaian target 20 ribu program Kampung Iklim. Dan juga diperbaharui lampiran yang mengkoneksikan tiga pilah ketahanan, khususnya dalam bidang pangan, energi, air, kesehatan dan ekosistem,” ucapnya.
Laporan: Ranny Supusepa