KedaiPena.com – Menyeruaknya berita potensi bergabungnya PDI Perjuangan dalam Koalisi Indonesia Raya, merupakan suatu hal yang sangat mungkin terjadi. Mengingat PDI Perjuangan pernah berkoalisi pada Pilpres 2009.
Direktur Rumah Politik, Fernando EMas menyatakan pengalaman koalisi di Pilpres 2009 dan hubungan harmonis Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto membuat peluang koalisi itu ada.
“Tentu sangat terbuka keduanya berkoalisi. Apalagi kader PDIP dan Gerindra, Ganjar dan Prabowo menurut lembaga survey potensial untuk memenangkan pilpres 2024,” kata Fernando, Minggu (27/11/2022).
Apalagi, lanjutnya, kalau Prabowo dan Ganjar dipasangkan sebagai pasangan capres dan cawapres.
“Tentu semakin memperbesar peluang kemenangan pasangan capres yang diusung oleh PDIP dan Gerindra. Keinginan Megawati ingin menunaikan janji politiknya yang dikenal dengan perjanjian batu tulis terhadap Prabowo maka kesepakatan politik antara PDIP dan Gerindra akan sangat mudah tercapai,” ungkapnya.
Fernando menyatakan jika koalisi PDIP dengan Gerindra terwujud sebaiknya memang PKB tetap dalam koalisi PDIP dan Gerindra.
“Karena sulit bagi PKB untuk mendapatkan posisi cawapres untuk Muhaimin. Muhaimin tidak memiliki daya tarik dan nilai jual untuk dijadikan pendamping sebagai cawapres. Nilai tawar Muhaimin Iskandar sangat lemah untuk posisi sebagai cawapres karena dibayang-banyangi oleh kasus kardus durian yanh sempat menyeret namanya. Sehingga sangat besar kemungkinan PKB akan bergabung apabila PDIP berkoalisi dengan Gerindra,” ungkapnya lagi.
Untuk susunan calon, Fernando mengemukakan jika yang digunakan sebagai bahan pertimbangan adalah perjanjian batu tulis tentunya Prabowo sebagai calon presiden dan Ganjar sebagai cawapres.
“Namun tentunya kedua partai tetap akan melihat peluang apakah Prabowo atau Ganjar yang lebih tepat diusung sebagai capres untuk memperbesar peluang kemenangan,” katanya.
Tapi, ia sendiri lebih melihat peluang kemenangan akan lebih besar jika Ganjar yang dijadikan sebagai calon presiden.
“Prabowo sudah banyak ditinggalkan para pendukungnya sehingga para pendukung Ganjar lah yang diharapkan bisa mengantarkan kemenangan Ganjar dan Prabowo. Para pendukung Ganjar tidak akan maksimal mendukungnya kalau Ganjar diposisikan sebagai calon wakil presiden,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa