KedaiPena.com – Indonesia memiliki potensi wisata gunung yang sangat besar. Hanya tinggal dilakukan pengembangan yang tetap memperhatikan aspek keberlanjutan, sehingga bukan hanya dapat mengembangkan perekonomian masyarakat, tapi tetap mempertahankan kondisi alam dan kearifan lokal.
Direktur Pariwisata Minat Khusus, Kemenparekraf, Itok Parikesit menyatakan dalam mengembangkan wisata gunung perlu dikembangkan pula sisi berkelanjutannya.
“Dalam mengembangkan wisata gunung ini, perlu memadukan elemen wisata gunung tersebut, yakni alam, aktivitas dan budaya, dengan kebutuhan wisatawan, sehingga target wisata itu bisa dicapai,” kata Itok dalam Indonesia Mountain Tourism Conference 2023, di Santika Premiere Hayam Wuruk Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Ia menyampaikan dalam RPJMN 2020 – 2024 target utama dari wisata adalah devisa dan nilai tambah, kesiapan destinasi – industri – masyarakat, kapasitas SDM Parekraf, daya dukung lingkungan, dan citra pariwisata.
“Indonesia punya daya tarik yang sangat besar. Kita punya Ring of Fire, kita punya hutan hujan tropis, kita punya gunung bersalju yang di daerah tropis menjadi keistimewaan sendiri, serta kita memiliki begitu banyak keanekaragaman hayati dan budaya. Itu semua yang harus kita kembangkan menjadi wisata yang berkelanjutan,” tuturnya.
Tapi, Itok menyebutkan di tengah kekayaan Indonesia tersebut, ada tantangan yang harus diwaspadai oleh masyarakat, pemerintah dan pelaku industri wisata petualangan.
“Ada masalah polusi, ada perubahan iklim, lalu dampak sosiokultural dari pengembangan wisata ini seperti hilangnya kearifan lokal, aspek perekonomian, dan masalah health n safety,” tuturnya lagi.
Untuk memastikan wisata petualangan, dalam hal ini wisata gunung, dapat berkelanjutan, Itok menyatakan ada beberapa rekomendasi yang harus dibangun sejalan dengan pengembangan wisata gunung.
“Perubahan iklim harus menjadi pertimbangan. Selain itu, harus dibangun pula sistem monitoring dan peninjauan. Termasuk juga, pemberdayaan masyarakat lokal, membangun kerjasama dalam inovasi dan pengembangan produk, serta investasi infrastruktur,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa