KedaiPena.com – Pada perayaan Hari Pendidikan Nasional, Direktur P3S Jerry Massie menyoroti beberapa hal terkait kebijakan pendidikan, yang selama ini belum mampu menelurkan sumberdaya manusia yang mumpuni untuk menyongsong tantangan masa kini.
Ia menilai beberapa kasus viral yang muncul di sektor pendidikan, sebenarnya bukan hal yang utama untuk dibahas
“Contohnya seperti kemarin meributkan jenis seragam sekolah. Itu harusnya tidak perlu diutak-atik lagi. Seragam itu sebaiknya tetap saja, SD tetap merah-putih, SMP Putih-Biru, dan SMU Putih abu-abu. Yang perlu dibahas, bagaimana masyarakat bisa mengakses seragam itu dengan biaya terjangkau,” kata Jerry saat dihubungi, Kamis (2/5/2024).
Lalu, mengenai pelajaran bahasa, ia menyatakan sebaiknya mapel bahasa daerah diperkuat untuk menjaga eksistensi bahasa daerah di masyarakat.
“Jangan sibuk memperkuat bahasa Inggris, bahasa daerah yang asli akhirnya hilang. Generasi muda malah tidak bisa berbahasa daerah mereka sendiri. Oke lah untuk menengah dan atas sudah mulai belajar bahasa Inggris, tapi untuk SD sebaiknya difokuskan pada bahasa Indonesia yang baik benar saja dulu, dan bahasa daerah mereka,” ungkapnya.
Jerry juga meminta Kemendikbud Ristek untuk lebih berfokus membuat kebijakan yang pro pada peserta didik.
“Anggaran pendidikan kita kan cukup besar. Rp600 triliun lebih. Itu harusnya dikelola dengan baik sehingga bisa membantu kelompok marjinal atau keluarga tidak mampu dalam mengakses pendidikan. Memperkuat sarana pendidikan hingga menyokong sekolah-sekolah negeri dalam memberikan jasa pendidikan terbaik pada peserta didik,” ungkapnya lagi.
Layanan pendidikan tersebut, lanjutnya, termasuk dalam memastikan ketersediaan pendidik yang berkualitas dan kompeten.
“Kita tidak hanya bicara tentang keilmuan para pendidik, atau pendidik yang ada di kota besar saja, tapi seluruh pendidik. Terutama yang ada di daerah terpencil atau pelosok. Kesejahteraan mereka harus terjamin, jumlah pendidik harus cukup. Bagaimana para pendidik itu bisa fokus pada mendidik generasi bangsa ini, jika untuk makan saja dia masih pusing,” kata Jerry.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah juga harus memastikan sarana dan prasarana sekolah harus tersedia dan dalam kondisi yang baik.
“Kondisi kelas harus baik, jangan sudah mau rubuh belum diperbaiki. Fasilitas sanitasi juga lengkap, jangan seadanya saja. Lalu, yang harus dipertimbangkan juga adalah sarana olahraga. Ini penting untuk memantau bibit unggul olahraga sejak dini,” ujarnya.
Terakhir, Jerry menegaskan bahwa Kemendikbud Ristek harus membenahi diri dan melakukan kajian mendalam serta melibatkan para tenaga ahli, pakar, hingga akademisi pendidikan dalam merumuskan kebijakan pendidikan.
“Jangan ada lagi kebijakan kontroversial. Ganti menteri ganti kurikulum. Harus menjadi fokus dari setiap pejabat Kemendikbud Ristek bahwa pembenahan kurikulum itu harus terukur dan terarah. Dan kalau bisa, munculkan kembali pelajaran PMP, itu bagus untuk membangun mental dan karakter generasi mendatang. Ingat, mental dan karakter itu harus dibentuk sejak dini, sejak kecil. Sehingga, itu harusnya jadi fokus, terutama di sekolah dasar atau pendidikan dasar,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa