KedaiPena.com – Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, memperkirakan akan muncul pihak-pihak yang berpotensi mengkhianati pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menilai hal ini terkait dengan adanya sejumlah polemik dalam kabinet yang dipicu oleh beberapa menteri yang diduga merupakan loyalis Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Ia menyatakan figur-figur tersebut dapat menjadi hambatan bagi kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Prabowo.
“Saya yakin akan ada pengkhianat di kabinet Prabowo, terutama dari orang-orang yang merupakan kaki tangan Jokowi,” kata Jerry pada awak media, Sabtu (8/2/2025).
Jerry menyebut beberapa nama, seperti Ketua Projo (Pro Jokowi) Budi Arie, Ketua Joman (Jokowi Mania) Imanuel Ebenezer, serta dua menteri favorit Jokowi, yaitu Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menko PMK Pratikno, yang berpotensi menjadi penggerak konflik dalam pemerintahan Prabowo.
“Nama-nama seperti Budi Arie, Imanuel Ebenezer, serta Bahlil dan Pratikno, saya yakin bisa menjadi batu sandungan bagi pemerintahan Prabowo,” ungkapnya.
![](https://assets.kedaipena.com/images/2024/01/Resizer_170553559020011.jpeg)
Ia juga memprediksi bahwa kebijakan-kebijakan kontroversial yang muncul belakangan ini kemungkinan diambil tanpa persetujuan langsung dari Prabowo, sebagai bentuk pembangkangan. Menurut Jerry, sejumlah kebijakan tersebut bertentangan dengan visi Prabowo yang pro rakyat kecil.
“Mungkin saja menteri-menteri loyalis Jokowi membuat kebijakan di luar arahan Presiden Prabowo,” ungkapnya lagi.
Ia mengungkapkan bahwa salah satu contohnya adalah polemik mengenai proyek pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di Tangerang dan Bekasi, yang sudah mendapatkan Surat Hak Guna Bangun (SHGB) dan Surat Hak Milik (SHM).
Selain itu, kebijakan Bahlil Lahadalia mengenai larangan penjualan gas LPG 3 kg di tingkat pengecer juga menciptakan kekacauan di masyarakat. Kebijakan tersebut menyebabkan antrean panjang hingga membahayakan warga yang membutuhkan gas subsidi.
Ia pun menekankan bahwa situasi ini menunjukkan bahwa menteri-menteri yang berasal dari era Jokowi tidak mampu bekerja maksimal di bawah kepemimpinan Prabowo.
“Inilah hasilnya ketika Bahlil diangkat menjadi Menteri ESDM padahal dia bukan seorang ahli di bidang tersebut,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa