KedaiPena.com – Pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD terkait Eksil 1965 dinilai sebagai bentuk kecil upaya pemerintah untuk membuka kembali kasus pemberontakan PKI pada tahun 1948 dan 1965.
Direktur Gerakan Perubahan Muslim Arbi menyatakan kebijakan pemerintah saat ini cenderung mengaburkan tindakan jahat PKI saat itu.
“Kenapa pemerintah seperti membela PKI? Apakah Peristiwa 1948 dan 1965 itu belum cukup jadi pelajaran? Saya khawatir pejabat saat ini telah tersusupi PKI Gaya Baru,” kata Muslim, Kamis (4/5/2023).
Ia bahkan mencurigai adanya gerakan sistematis untuk kembali membangkitkan operasi PKI yang gagal di tahun 1965.
“Dugaan PKI akan berusaha bangkit kembali dengan berbagai cara, pasti ada. Saya gunakan terminologi PKI Malam. Bisa jadi pola penyusupan ke para aparat dan pejabat itu adalah strategi PKI Malam juga. Nah sekarang semakin terang benderang dengan sikap rezim hari ini, tinggal menilai. Apakah ini bukan pola PKI sebagaimana tahun 1965?” ujarnya.
Muslim menjelaskan walaupun tidak sama, pola PKI itu mulai terlihat di zaman ini, semakin bebas dilakukan.
Pembunuhan karakter ulama serta menghancurkan adab, etika dan akhlak adalah salah satu pola operasi mereka. Menghina agama, menghina ulama, menghina Qur’an dan Nabi. Itu bagian dari strategi pengrusakan ala PKI yang dimainkan,” ujarnya lagi.
Sebelumnya, Muslim Arbi juga telah menyarankan kepada Presiden Joko Widodo atas pernyataannya bahwa telah terjadi pelanggaran HAM pada kejadian 1965.
“Pengakuan pelanggaran HAM masa lalu oleh Jokowi, pasti akan menyalahkan ABRI dan umat Islam, termasuk juga Megawati Soekarnoputri, yang telah menyatakan anti komunis,” kata Muslim lebih lanjut.
Ia menilai, di balik permohonan maaf Jokowi seperti adanya upaya adu domba yang dapat memancing konflik horizontal antar sesama anak bangsa. Apalagi, pernyataan Jokowi tersebut dipastikan akan mempermalukan dan menyudutkan ABRI dalam hal ini TNI-Polri.
“Pernyataan Jokowi seolah melawan Megawati, ABRI/TNI dan umat Islam. Apakah apa yang dilakukan Jokowi merupakan bentuk membangkitkan PKI secara terencana?” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa